Langsung ke konten utama

Otak Cinta Manusia Berhasil Dipetakan

Vera Farah Bararah - detikHealth

img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Banyak orang yang bilang kalau cinta itu gila dan sangat sulit dimengerti. Kini sebuah penelitian telah berhasil memetakan daerah di otak yang berhubungan dengan rasa cinta.

Sebuah penelitian berhasil mengeksplorasi hubungan antara organ jantung dan kepala atau otak. Kegilaan atau rasa cinta yang teramat dalam yang dialami seseorang terhadap pasangannya ternyata bisa memicu kucuran deras aktivitas listrik yang melalui otak. Ilmuwan Amerika Serikat telah membuat sebuah peta di otak yang mengatur mengenai cinta.

"Tidak kurang dari 12 bagian otak yang bekerja sama untuk memproduksi dan mempertahankan perasaan cinta di dalam tubuh seseorang," ujar Dr Stephanie Ortigue dari University of Syracuse, seperti dikutip dari DailyTelegraph, Jumat (22/10/2010).

Dalam hasil penelitian ini diketahui bahwa peta mengenai cinta di otak sangat kompleks. Daerah-daerah di otak yang masuk ke dalam peta ini juga mengatur perilaku lain seperti motivasi, penghargaan, perhatian dan juga citra tubuh (body image).

Dalam percobaan ini partisipan yang bergabung akan ditampilkan nama-nama orang yang dicintainya dan diukur dengan menggunakan alat electroencephalogram (EEG). Alat EEG high-density ini akan mengukur volume aktivitas elektrik diantara sel-sel otak.

Hasilnya, didapatkan aktivitas elektrik akan meningkat dalam 200 milidetik ketika foto orang yang dicintainya terlihat.

"Waktu tersebut lebih cepat dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan untuk kecepatan melakukan kegiatan tidak sadar seperti berkedip dan juga berpikir," ungkap Dr Ortigue.

Semburan elektrik yang diukur oleh Dr Ortigue terjadi di dalam daerah otak 'angular gyrus', yaitu salah satu dari 12 bagian otak yang terkait dengan perasaan cinta. Daerah ini juga berperan dalam memproses gambar visual, suara, pemahaman bahasa dan representasi diri tubuh.

Dua daerah lain yang turut berperan adalah caudate nucleus dan juga putamen. Kedua daerah ini turut menyala dalam percobaan lain yang melibatkan 17 pasangan penuh cinta ketika diperlihatkan foto sang kekasih selama 17 detik. Kedua bagian otak ini berhubungan dengan senyawa kimia dopamin di otak, sensasi euforia dan juga penghargaan.

Selain itu pada pasangan yang harmonis tidak ditemukan rasa cemas atau ketakutan berlebihan akan kehilangan pasangan. Hal ini membuat sikap penghargaan dan motivasi sangat aktif berkembang pada pasangan harmonis. Bagian otak ini akan sama aktifnya saat seseorang menggunakan kokain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Venus adalah planet terdekat kedua dari Matahari setelah Merkurius . Planet ini mengorbit Matahari selama 224,7 hari Bumi . [11] Venus tidak memiliki satelit alami dan dinamai dari dewi cinta dan kecantikan dalam mitologi Romawi . Setelah Bulan , planet ini merupakan objek alami tercerah di langit malam, dengan magnitudo tampak Sebesar −4,6 yang cukup cerah untuk menghasilkan bayangan. [12] Venus merupakan planet inferior dengan sudut elongasi yang mencapai 47,8°. Kecerahan maksimal planet ini dapat dilihat segera sebelum matahari terbit atau setelah matahari terbenam, sehingga disebut Bintang Fajar atau Bintang Senja. Venus adalah planet kebumian dan kadang-kadang disebut “planet saudara” Bumi karena ukuran, gravitasi, dan komposisi yang mirip (Venus merupakan planet terdekat dari Bumi dan planet yang ukurannya paling mendekati Bumi). Namun, dalam hal lain planet ini sangat berbeda dari Bumi. Planet ini memiliki atmosfer terpadat di antara empat planet kebumian

Oksigen yang Banyak di Dalam Tubuh Bisa Kurangi Berat Badan

Vera Farah Bararah - detikHealth (Foto: thinkstock) Jakarta, Bernapas adalah salah satu komponen kunci dari pembakaran lemak. Semakin banyak oksigen di dalam tubuh maka semakin banyak lemak yang bisa dibakar. Bagaimana prosesnya? Asal tahu saja, rantai panjang lemak terdiri dari oksigen, karbon dan hidrogen. Lemak ini dapat membantu mensintesis hormon, menjaga kulit tetap sehat , melindungi organ tubuh, mempertahankan suhu tubuh dan meningkatkan fungsi sel yang sehat. Tapi jika jumlahnya berlebih, maka lemak ini bisa menimbulkan risiko kesehatan tertentu pada seseorang. Lemak yang berasal dari makanan akan dipecah oleh sistem pencernaan menjadi struktur kecil-kecil sehingga bisa masuk ke dalam sel. Struktur dari lemak ini akan mengalami proses kimia, proses ini bisa bekerja dengan baik jika memiliki kadar osigen yang cukup. Jika kadar oksigennya kurang, maka proses pembakaran lemak ini akan berhenti. Bisakah latihan pernapasan membantu mengurangi jumlah lema

Gemuk Bisa Ditularkan oleh Virus

Merry Wahyuningsih - detikHealth (Foto: thinkstock) San Diego, Obesitas atau kegemukan selalu dikaitkan dengan faktor genetik, pola makan, aktivitas fisik dan faktor lingkungan lain. Tapi baru-baru ini ilmuwan menemukan bahwa obesitas disebabkan oleh virus yang dapat menular. Ilmuwan menemukan bahwa 'ledakan' obesitas khususnya di dunia Barat selama 30 tahun terakhir ini salah satunya disebabkan oleh virus yang dapat menular layaknya penyakit infeksi. Penelitian telah menemukan bukti baru untuk penyakit yang disebut infectobesity , yaitu obesitas yang ditularkan dari orang ke orang seperti infeksi. Virus yang bertanggungjawab pada obesitas ini adalah strain dari adenovirus, versi yang juga menyebabkan flu biasa. Virus ini sudah diberi label 'virus gemuk'. Ada lebih dari 50 strain a denovirus yang diketahui menginfeksi manusia. Tetapi virus yang dikaitkan dengan obesitas pada manusia hanya satu, yaitu adenovirus 36. Ilmuwan di University of Californi