Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2010

Perempuan Hamil yang Stres Lebih Banyak Makan Karbohidrat

Vera Farah Bararah - detikHealth (Foto: thinkstock) Jakarta, Perempuan hamil yang merasa lelah, stres dan cemas akan lebih banyak makan karbohidrat. Perempuan-perempuan ini dilaporkan mengonsumsi lebih banyak roti, makanan ringan yang mengandung lemak, protein, besi dan seng. Sedangkan nutrisi utama berupa asam folat dan vitamin C justru terabaikan. Padahal diketahui bahwa asam folat merupakan salah satu mikronutrisi penting untuk mencegah cacat lahir pada bayi. Studi yang dilakukan terhadap 134 perempuan, didapatkan perempuan yang selalu merasa lelah selama kehamilannya cenderung mengonsumsi makanan yang mengandung kadar energi dan seng yang tinggi, serta asupan asam folat yang rendah. Para ahli memperingatkan bahwa suasana hati ibu hamil bisa mempengaruhi pola makannya. Perempuan yang merasa stres atau lelah selama kehamilannya, cenderung memiliki pola makan yang buruk. Jika hal ini berlangsung terus selama hamil, maka akan berdampak terhadap kesehatan janin

Risiko Kesehatan dari Semburan Debu Gunung Meletus

Vera Farah Bararah - detikHealth Gunung Sinabung (dok: detikcom) Jakarta, Gunung api yang meletus akan mengeluarkan berbagai jenis debu serta gas dari dalam perut bumi. Gas dan debu ini tidak hanya berbahaya bagi jalur transportasi, tapi juga kesehatan masyarakat yang tinggal di sekitar gunung meletus tersebut. Abu atau debu yang keluar dari gunung meletus bisa merusakkan rumah-rumah warga di sekitarnya. Runtuhnya atap-atap rumah ini bisa membahayakan orang-orang yang tinggal di dalamnya seperti mengalami cedera atau kematian. Namun jika debu-debu di udara ini ukurannya sangat kecil (kurang dari 10 mikron) maka bisa terhirup oleh manusia dan menimbulkan bahaya kesehatan bagi warga. Debu yang dikeluarkan oleh gunung meletus ini biasanya mengandung mineral kuarsa, kristobalit atau tridimit. Mineral ini adalah kristal silika bebas yang diketahui dapat menyebabkan silicosis (melumpuhkan dan berpotensi menimbulkan akibat fatal terhadap paru-paru). Penyakit ini bias

Si Kecil Menggigit Saat Disusui

Vera Farah Bararah - detikHealth (Foto: thinkstock) Jakarta, Saat menyusu terkadang bayi suka menggigit puting payudara ibunya, hal ini tentu saja membuat ibu kaget dan kadang menimbulkan refleks tertentu. Bagaimana mengatasi bayi yang suka menggigit puting payudara? Beberapa ibu ada yang mulai menyapih anaknya ketika mulai berpikir bahwa gigi bayi yang mulai tumbuh bisa membuatnya terluka. Munculnya gigi pertama pada bayi sangat berbeda tiap anak, tapi rata-rata gigi pertama muncul pada usia enam bulan. Ketika bayi menggigit puting payudara, maka reaksi yang biasa dikeluarkan oleh ibu adalah berteriak atau menjerit. Reaksi ini pastinya akan membuat bayi terkejut dan tidak mengulanginya lagi atau menolak untuk menyusu kembali. Tapi beberapa bayi justru ada yang menjadi penasaran dan berusaha untuk mengulanginya lagi untuk melihat reaksi ibunya. Jika kondisinya seperti itu, maka cobalah untuk tetap tenang dan diam. Jika bayi terus menggigit, maka orangtua harus

Kematian-kematian yang Tak Terduga

Merry Wahyuningsih - detikHealth (Foto: thinkstock) Jakarta, Setiap makhluk hidup diciptakan untuk mati pada waktunya masing-masing. Ada kematian-kematian yang tak terduga yang penyebabnya hanya hal-hal remen tapi bisa bikin nyawa melayang. Berikut adalah beberapa contoh kematian yang tak terduga tapi masih banyak lagi contoh lainnya yang mengingatkan agar manusia tetap harus hati-hati dan tidak menyepelekannya. Dilansir dari Howstuffworks , Senin (30/8/2010), berikut contoh kematian-kematian yang tak terduga: 1. Mati karena saluran pembuangan (selokan) Ini adalah kematian aneh, menyedihkan dan sangat tragis. Pada tahun 2008, seorang pria Kanada tewas setelah berusaha mengambil dompetnya yang dicuri dan masuk pada saluran pembuangan air (selokan). Dia menelepon polisi sebelum mengambil dompet tersebut di selokan. Tapi polisi menemukan kepala pria tersebut sudah terjepit di selokan beberapa meter di bawah jalan (selokan di bawah jalan raya). Ia sempat dilarikan

Nyamuk Suka Darah Peminum Bir

Merry Wahyuningsih - detikHealth (Foto: thinkstock) Burkina Faso, Demam berdarah dan malaria merupakan contoh penyakit berbahaya yang disebabkan oleh nyamuk. Serangga bersayap ini sangat suka menghisap darah manusia. Dan tahukah Anda bahwa nyamuk paling suka dengan darah peminum bir? Nyamuk Anopheles gambiae adalah pembawa utama penyakit malaria di Afrika, karena nyamuk ini lebih suka menghisap darah manusia. Nyamuk ini tertarik dengan berbagai bau tubuh termasuk bau napas. Karena tingginya kasus malaria di Afrika, para peneliti dari Australia melakukan studi di Burkina Faso, Afrika Barat. Peneliti melakukan penelitian dengan membuat sistem tabung kompleks, yang mengarahkan bau badan 43 partisipan dalam kotak-kotak sehingga nyamuk bisa memilih aroma yang disukainya. Semua partisipan berjenis kelamin laki-laki usia antara 20 hingga 43 tahun. Setengah dari partisipan diminta untuk minum 1 liter bir 3 persen sedangkan sisanya diminta untuk 1 liter air putih. Pen

6 Penyakit Umum di Tahun Pertama Kehidupan Bayi

Vera Farah Bararah - detikHealth (Foto: thinkstock) Jakarta, Seorang bayi sangat mungkin mengalami satu atau lebih penyakit selama tahun pertama kehidupannya. Hal ini karena bayi belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang optimal, sehingga rentan terkena penyakit. Dikutip dari Babycenter , Jumat (27/8/2010) ada 6 penyakit yang sering menimpa bayi di bawah usia satu tahun, yaitu: Konstipasi (sembelit) Sembelit adalah suatu kondisi yang sangat umum terjadi dan kemungkinan mempengaruhi sekitar 30 persen anak-anak di usia tertentu. Biasanya bayi belum memiliki jadwal normal untuk buang air besar. Bisa saja bayi BAB setiap setelah makan, harus menunggu satu hari atau bahkan lebih dari sehari. Pola ini tergantung dari apa yang bayi makan, seberapa aktif bayi tersebut dan seberapa cepat ia mencerna makanan. Tapi nantinya orangtua akan bisa menemukan pola BAB bayinya. Salah satu petunjuk yang menunjukkan bahwa bayi mengalami sembelit adalah frekuensi BAB-nya kurang da

Melawan Lemas Saat Puasa

Merry Wahyuningsih - detikHealth (Foto: thinkstock) Jakarta, Saat matahari beranjak makin siang tubuh orang yang berpuasa biasanya mulai lemas dan inginnya selalu tidur. Tapi ada cara melawan lemas puasa saat siang hari. Puasa bukan menjadi alasan untuk tidak melakukan kegiatan atau hanya tiduran saja. Agar tidak lemas jalani dengan cara yang wajar dan sehat bukan dengan tidur-tiduran. Melakukan aktivitas seperti biasa adalah kunci puasa tidak lemas. Karena bagaimana pun kebutuhan nutrisi saat puasa sebenarnya tidak berkurang. Puasa Ramadan sebenarnya hanya memindahkan waktu makan saja, yang mana makan pagi diajukan sebelum waktu subuh, makan siang saat berbuka serta makan malam setelah tarawih. Yang berbeda adalah tidak adanya waktu untuk ngemil lagi. Dengan demikian, asupan energi dan zat gizi dari makanan tidak begitu berbeda dengan saat tidak berpuasa. Yang sangat terpengaruh adalah status hidrasi tubuh, karena tidak adanya asupan air sepanjang hari saat

Bisakah Mengaktifkan Otak Tengah Bikin Anak Jenius?

Vera Farah Bararah - detikHealth (Foto: thinkstock) Jakarta, Einstein memiliki imajinasi 3 dimensi yang tinggi. Dengan duduk melamun ia bisa menciptakan sebuah teori relativitas yang luar biasa. Apa yang membuat Einstein bisa jenius? Benarkah dengan mengaktifkan otak tengah membuat anak bisa jenius? Dokter spesialis saraf dr Andreas Harry, SpS(K) mengakui kini banyak orangtua yang mengikutkan anaknya untuk pelatihan otak tengah atau aktivasi otak tengah. Tapi menurutnya, jika yang menjadi tujuan adalah anak menjadi jenius sebenarnya bagian otak yang sangat berperan adalah otak besar bagian luar di wilayah korteks parietal. Seperti halnya Einstein, ia memiliki korteks parietal yang 1 cm lebih besar dibandingkan dengan orang normal dan memiliki ukuran yang sama besar antara kiri dan kanan. Sedangkan pada orang normal umumnya bagian korteks parietal kiri lebih besar dari kanan. Hal inilah yang membuat Einstein memiliki imajinasi 3 dimensi yang tinggi. Penemuan in

Kantin Sekolah yang Ideal

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth (Foto: thinkstock) Jakarta, Banyak hal bisa dilakukan murid di kantin sekolah, mulai dari jajan, diskusi, curhat, bahkan berkelahi. Sebagai tempat yang paling sering dikunjungi para murid kantin harus sehat . Bagaimana kantin yang ideal itu? Kepala Seksi Penyuluhan Industri Rumah Tangga Badan POM, Dra Novinar mengatakan kebersihan kantin sekolah bisa dimulai dari para pedagang. Tentu saja bekerja sama dengan pengelolanya, dalam hal ini pihak sekolah. Saat memberikan penyuluhan pada para pedagang makanan di SDS Al-Azhar Rawamangun dan SDN IKIP Rawamangun, Novinar masih mendapati kantin sekolah yang tidak dilengkapi tempat sampah yang tertutup. Beberapa pedagang hanya menyediakan kantong plastik yang kurang higienis karena dapat mengundang lalat. Bangunan warung yang ideal juga berpengaruh bagi kebersihan, baik pada lingkungan kantin secara keseluruhan maupun barang dagangannya. Misalnya atap yang tidak tertutup rapat dapat m

Kornea Buatan Atasi Kelangkaan Donor Mata

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth Kornea buatan (dok: Dailymail) Ottawa, Kerusakan kornea merupakan salah satu penyebab utama kebutaan, sementara kelangkaan donor menyebabkan cangkok kornea sulit dilakukan. Kini hal itu bisa diatasi dengan kornea sintetis yang dibuat dari protein manusia. Menurut peneliti yang mengembangkannya, kornea buatan seukuran kancing baju itu sama bagusnya dengan kornea asli. Bahkan terhindar dari risiko penolakan oleh tubuh, sebab dibuat dari kolagen (protein) yang bisa diambil dari pasien yang bersangkutan. Dikutip dari Dailymail , Kamis (26/8/2010) teknologi biosintetis ini telah diujikan pada 10 pasien pria dan wanita yang mengalami kerusakan kornea. Jaringan kornea yang rusak dikerok, lalu diganti dengan kornea buatan yang dipasangkan bersama lensa kontak. Peneliti yang terdiri dari para pakar di Ottawa University dan Linkoping University mengatakan, para pasien tersebut tidak mengalami masalah saat berkedip maupun mena

Banyak Tidur Saat Puasa Justru Bikin Lemas

Merry Wahyuningsih - detikHealth (Foto: thinkstock) Jakarta, Tidak sedikit orang yang hanya tidur-tiduran untuk menghabiskan waktu di siang hari pada saat puasa. Tapi kebiasaan tersebut justru membuatnya lemas dan tak bertenaga. Mengapa demikian? Pada saat melakukan ibadah puasa, sebaiknya tetap melakukan aktivitas sehari-hari. Alasan menghemat tenaga dengan tidur-tiduran justru akan membuat orang semakin lemas, tidak semangat dan tidak bertenaga. "Pada puasa, tubuh dipersiapkan untuk beraktivitas dengan makan pada saat sahur dan buka puasa, jadi sebaiknya aktivitas tetap dilakukan," tutur Dr.H.Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH,MMB,FINASIM, dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Lambung dan Pencernaan, FKUI-RSCM, saat dihubungi detikHealth , Kamis (26/8/2010). Dr Ari mengatakan bila merasa ngantuk atau lelah, tidur sah-sah saja dilakukan. Tapi yang menjadi masalah adalah tidur dilakukan ketika tubuh merasa dalam kondisi 'on'. Pada saat t

Bakteri di Luar Angkasa Mampu Bertahan 553 Hari

Merry Wahyuningsih - detikHealth (Foto: thinkstock) Devon, Sinar ultraviolet yang ekstrem, sinar kosmik dan perubahan suhu yang dramatis membuat banyak makhluk hidup tak bisa bertahan di luar angkasa. Tapi ada jenis bakteri yang mampu bertahan 553 hari di luar angkasa tanpa oksigen. Bakteri tersebut diambil dari tebing-tebing di Pantai Selatan Inggris. Sel bakteri yang diambil berasal dari sepotong batu dari tebing-tebing di Bersyeba, Devon. Kemudian bakteri itu disisipkan pada bagian eksterior pesawat luar angkasa International Space Station untuk melihat berapa lama bakteri itu bertahan hidup dalam kondisi keras di luar angkasa. Ketika ilmuwan meneliti bakteri tersebut setelah satu setengah tahun atau 553 hari diluncurkan ke luar angkasa pada tahun 2008, ilmuwan menemukan banyak bakteri yang masih hidup meskipun terkena sinar ultraviolet ekstrem, sinar kosmik dan pergeseran suhu yang dramatis. Selain 'kelaparan' oksigen, semua air di batu kapur juga

Tes DNA Pastikan Hitler Keturunan Yahudi

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth Foto: thinkstock Brussels, Motif pembantaian bangsa Yahudi oleh Adolf Hitler semakin misterius. Belum tentu sang Fuhrer melakukannya karena menganggap Yahudi sebagai bangsa yang rendah, sebab penelusuran DNA memastikan bahwa ia sendiri merupakan keturunan Yahudi. Penelusuran itu dilakukan oleh Marc Vermeeren, seorang ahli sejarah bekerja sama dengan jurnalis Belgia, Jean-Paul Mulders. Keduanya mengambil sampel air ludah dari 39 kerabat Hitler, termasuk seorang petani Austria yang merupakan sepupu sang pemimpin Nazi. Dalam pengujian ketat di laboratorium, Mulders dan Vermeeren berhasil memastikan dugaan yang berkembang selama ini bahwa Hitler memang merupakan keturunan Yahudi. Kepastian itu ditandai dengan penemuan kromosom Haplogroup E1b1b1 dalam DNA para kerabat Hitler. Ras yang menghuni wilayah Eropa bagian barat sangat jarang memiliki kromosom tersebut. Kromosom tersebut justru lebih banyak dimiliki oleh bangsa

Oksigen yang Banyak di Dalam Tubuh Bisa Kurangi Berat Badan

Vera Farah Bararah - detikHealth (Foto: thinkstock) Jakarta, Bernapas adalah salah satu komponen kunci dari pembakaran lemak. Semakin banyak oksigen di dalam tubuh maka semakin banyak lemak yang bisa dibakar. Bagaimana prosesnya? Asal tahu saja, rantai panjang lemak terdiri dari oksigen, karbon dan hidrogen. Lemak ini dapat membantu mensintesis hormon, menjaga kulit tetap sehat , melindungi organ tubuh, mempertahankan suhu tubuh dan meningkatkan fungsi sel yang sehat. Tapi jika jumlahnya berlebih, maka lemak ini bisa menimbulkan risiko kesehatan tertentu pada seseorang. Lemak yang berasal dari makanan akan dipecah oleh sistem pencernaan menjadi struktur kecil-kecil sehingga bisa masuk ke dalam sel. Struktur dari lemak ini akan mengalami proses kimia, proses ini bisa bekerja dengan baik jika memiliki kadar osigen yang cukup. Jika kadar oksigennya kurang, maka proses pembakaran lemak ini akan berhenti. Bisakah latihan pernapasan membantu mengurangi jumlah lema