Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2010

Penyebab Anak Hiperaktif adalah Gangguan Genetik

Vera Farah Bararah - detikHealth (Foto: thinkstock) London, Anak hiperaktif atau ADHD (attention-deficit/hyperactivity disorder) diderita 3-5 persen anak-anak di seluruh dunia. Ilmuwan menemukan bukti penyebab ADHD yang selama ini diduga pola asuh atau pola makan yang buruk ternyata adalah gangguan genetik. Peneliti telah mengamati peta gen lebih dari 1.400 anak dan menemukan bahwa anak dengan ADHD memiliki potongan kecil DNA yang digandakan atau hilang. Anita Thapar, seorang profesor psikiatri anak dan remaja dari Cardiff University yang juga memimpin studi ini mengungkapkan bahwa penelitian harus dapat membantu menghilangkan mitos bahwa ADHD disebabkan oleh pengasuhan yang buruk atau pola makan buruk akibat terlalu banyak konsumsi gula. "Hasil ini menarik, karena memberikan kita bukti hubungan genetik langsung dengan ADHD. Sekarang kita bisa mengatakan bahwa ADHD adalah penyakit genetik dan otak anak yang mengembangkan kondisi ini berbeda dengan otak

Air Garam untuk Menyembuhkan Pilek

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth Foto: thinkstock Jakarta, Pilek adalah penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya ( self limiting disease ). Meski dapat sembuh dengan sendirinya, berkumur dengan larutan garam dapat mengatasi gejala-gejala yang menyertainya, seperti batuk dan sakit tenggorokan. Namun jika tidak ingin terlalu tergantung pada obat-obatan, ada cara untuk meredakan gejala pilek ( common cold ) seperti batuk, bersin-bersin dan sakit tenggorokan. Bahan yang dibutuhkan sangat sederhana, cukup menggunakan garam dapur saja. Dikutip dari NY Times , Rabu (29/9/2010), larutan garam dapur bersifat menarik cairan sehingga bisa mengeluarkan kelebihan cairan di daerah tenggorokan yang mengalami radang. Bukan hanya akan mengurangi radang, garam juga akan meredakan rasa sakit yang ditimbulkannya. Selain itu, larutan garam juga akan mengencerkan lendir maupun dahak yang menyumbat saluran pernapasan. Lendir yang encer akan mudah dikeluarkan, sehing

5 Kegiatan yang Tanpa Sadar Dilakukan Saat Tidur

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth Foto: thinkstock Jakarta, Di antara berbagai jenis gangguan tidur, parasomnia termasuk yang paling mengkhawatirkan. Gangguan ini bisa membuat seseorang melakukan berbagai aktivitas tanpa disadari selama tertidur. Jika dampak gangguan tidur pada umumnya hanya depresi dan kelelahan, dampak parasomnia bisa lebih parah lagi. Misalnya saat seseorang berjalan sambil tidur, ia bisa mengalami kecelakaan. Atau jika merokok saat tidur, tempat tidurnya bisa kebakaran. Dikutip dari ABC News, Senin (27/9/2010), berbagai jenis aktivitas mengkhawatirkan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Berjalan Sleepwalking atau berjalan saat tidur bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk obat-obatan, stres dan kurang tidur. Paling sering terjadi pada usia 8-12 tahun dan biasanya makin berkurang saat tumbuh dewasa. Saat terbangun, seseorang yang berjalan dalam tidur tidak bisa mengingat apa yang dilakukannya. Beberapa pelaku tindak kr

Otak Bayi Dibongkarpasang Agar Tak Rusak Permanen

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth Phoebe dengan jahitan otak (dailymail) Birmingham, Seperti memainkan puzzle, tim dokter di Inggris membongkar tengkorak seorang bayi lalu membentuknya kembali dengan susunan yang berbeda. Langkah dramatis ini dilakukan untuk mencegah kerusakan permanen di otak sang bayi. Phoebe Grimes, bayi asal Derbyshire ini lahir dengan kondisi langka yang disebut craniosynostosis . Kelainan ini membuat tengkoraknya membeku, sehingga otak yang terus berkembang akan mengalami tekanan berlebih kemudian rusak secara permanen. Ibunya, Claire menyadari ada yang tidak beres dengan Phoebe saat bayi itu baru berusia 6 pekan. Ada bagian tertentu di kepalanya yang tampak lebih kecil dari seharusnya, sehingga Claire mulai khawatir. "Kekhawatiran saya hanya berdasarkan insting, sebab ukuran kepalanya tidak sama dengan anak sulung saya saat berada di usia terrsebut," kenang Claire baru-baru ini seperti dikutip dari Dailymail , Senin (27/9/20

Tombol Lift 40 Kali Lebih Kotor Dibanding Toilet Umum

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth (Foto: thinkstock) Jakarta, Mulai sekarang, sebaiknya dibiasakan mencuci tangan setelah keluar dari lift. Penelitian membuktikan, jumlah bakteri di tombol lift ternyata 40 kali lebih banyak dibandingkan permukaan kloset duduk di toilet umum. Penelitian tersebut dilakukan oleh ilmuwan dari Microban Europe, untuk University of Arizona. Lift di sejumlah restoran, hotel, bank, gedung perkantoran dan bandar udara di Amerika menjadi obyek penelitian tersebut. Dalam setiap area seluas 1 centimeter persegi, peneliti mendapati 313 unit pembentuk koloni (UPK) bakteri. Jumlah ini 40 kali lipat lebih banyak dibanding kloset duduk di toilet umum yang hanya memiliki 8 UPK untuk setiap luas area yang sama. Jenis bakteri yang ditemukan di tombol lift cukup bervariasi. Salah satunya adalah Escherichia coli , bakteri penyebab diare yang secara alami dapat ditemukan di dalam perut dan kotoran manusia. "Di gedung perkantoran yang sangat si

Penerapan Teknologi Sel Punca Masih Butuh Proses Panjang

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth Prof Michael Raghunath (detikHealth) Jakarta, Menjamurnya riset tentang sel punca ( stem cell ) membuktikan bahwa teknologi ini sangat menjanjikan. Meski demikian, masih butuh proses yang panjang untuk bisa digunakan dalam pengobatan. Hal ini diungkap oleh Prof Michael Raghunath, pakar bioteknologi dari National University of Singapore dalam diskusi dengan media di Hotel Four Seasons, Jakarta, Kamis (23/9/2010). Menurutnya, masalah utama yang dihadapi dalam melakukan riset sel punca adalah soal fasilitas. Kultur media yang khusus dan laboratorium yang harus memenuhi Good Manufacturing Practice (GMP) tentu memakan biaya yang tidak sedikit. Belum lagi masalah teknis penunjang yang lain. Karena harus disimpan dalam suhu sekitar minus (-) 400 derajat celcius, maka freezer yang digunakan harus selalu mendapat pasokan listrik dengan tegangan yang stabil. Bukan hanya di Indonesia, Singapura menghadapi masalah yang sama da

Demensia Ancaman Kesehatan Terbesar Abad Ini

Irna Gustia - detikHealth (Foto: thinkstock) Jakarta, Penyakit demensia atau pikun menjadi ancaman kesehatan terbesar di abad ini. Berbeda dengan penyakit parah lain seperti kanker yang masih bisa diobati, tidak ada obat yang bisa menyembuhkan demensia. Menurut dr Rizaldy Pinzon, Mkes, SpS dalam tulisannya didetikhealth , demensia adalah terminologi medis untuk pikun. Demensia menunjukkan adanya kemunduran yang terus menerus dari proses memori dan intelektual otak. Data World Alzheimer Reports mencatat demensia akan menjadi krisis kesehatan terbesar di abad ini yang jumlah penderitanya terus bertambah. Data terbaru menunjukkan, di tahun 2010 jumlah penduduk dunia yang terkena demensia sebanyak 36 juta orang dengan biaya perawatan yang harus dikeluarkan mencapai US$ 604 miliar (sekitar Rp 5.400 triliun). Jumlah penderitanya diprediksi akan melonjak dua kali lipat di tahun 2030 sebanyak 66 juta orang dengan biaya yang harus dikeluarkan US$ 1,1 triliun (sekita

Cara Nyamuk Memilih Darah Manusia

Merry Wahyuningsih - detikHealth (Foto: thinkstock) Florida, Demam berdarah dan malaria merupakan contoh penyakit berbahaya yang disebabkan oleh nyamuk. Ternyata nyamuk sangat memilih orang yang akan dimangsanya. Bagaimana cara nyamuk memilih korbannya? Dalam sebuah studi, ahli entomologi melakukan penelitian untuk menentukan apakah vampir kecil ini memilih korbannya atau hanya menghisap darah tanpa pandang bulu. Hasil dari studi tersebut ternyata menunjukkan bahwa nyamuk memilih korban yang darahnya akan dihisap. Nyamuk memilih bau manusia yang nikmat yakni yang berbau asam dan berbau kolesterol. "Nyamuk menggunakan bau untuk menyortir mana orang yang menarik dan orang yang tidak menarik untuk menemukan darah mana yang lebih lezat bagi mereka," jelas Jerry Butler, entimologi dari University of Florida, seperti dilansir cari CNN , Selasa (21/9/2010). Butler menjelaskan, nyamuk telah berevolusi dan bertahan hidup, bahkan dengan perkembangan yang pesat

Suka Mencontek Termasuk Ciri-ciri Psikopat

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth (Foto: thinkstock) Vancouver, Beberapa murid suka mencontek karena tidak siap menghadapi ujian. Namun jika sudah menjadi kebiasaan, perilaku ini patut dicurigai sebagai tanda-tanda psikopat atau gangguan kepribadian antisosial. Sebuah penelitian mengungkap bahwa murid yang suka mencontek punya kecenderungan yang sama dengan perilaku antisosial lain yang berhubungan dengan kepribadian psikopat. Termasuk di antaranya penyalahgunaan obat terlarang, perilaku berkendara yang ugal-ugalan serta berkelahi. Bukan hanya sifat-sifat mirip psikopat, murid yang mencontek juga memiliki kecenderungan narsisme atau mementingkan diri sendiri serta machiavellianisme atau lebih mementingkan hasil daripada proses. Ketiga bentuk kepribadian antisosial ini dikenal sebagai The Dark Triad. Hal ini terungkap ketika peneliti dari University of British Columbia melakukan serangkaian pengamatan pada sejumlah murid SMA dan mahasiswa. Pengamatan itu mel

Cairan Nitrogen Efektif Sembuhkan Kutil

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth (Foto: thinkstock) Leiden, Ada banyak cara untuk mengatasi kutil meski tidak satupun yang efektifitasnya mencapai 50 persen. Untuk jenis kutil umum ( verruca vulgaris ), cara paling ampuh adalah pembekuan dengan nitrogen cair. Cara ini lebih ampuh dibandingkan dengan pemberian asam salisilat dalam bentuk salep maupun plester. Padahal asam salisilat lebih sering digunakan untuk mengobati kutil karena praktis dan lebih ekonomis. Sebuah penelitian di Leiden University mencoba membandingkan kedua metode itu pada 240 orang penderita kutil yang berusia 4 hingga 79 tahun. Dari jumlah tersebut, jenis kutil umum diderita oleh 116 orang sedangkan jenis kutil plantar ( verruca plantaris ) diderita oleh 124 orang. Dalam pengamatan selama 13 pekan, kedua metode itu memberikan tingkat kesembuhan yang hampir sama pada jenis kutil plantar. Namun pada jenis kutil umum, perbedaannya cukup signifikan. Asam salisilat yang sering dipakai u

10 Cara Sehat Lahir dan Batin

Merry Wahyuningsih - detikHealth (Foto: thinkstock) Jakarta, Ada banyak cara untuk meraih kebahagiaan, termasuk sehat jasmani dan rohani. Tapi para ahli psikologi mengungkapkan ada beberapa cara sehat untuk meraih kebahagiaan lahir batin. Apa saja? Semua orang pasti ingin sehat lahir batin sehingga dapat terbebas dari stres dan sakit. Perasaan emosional ini tidak hanya dipengaruhi oleh gen semata, tapi banyak hal lainnya yang bisa bikin bahagia. Kebahagiaan adalah salah satu hal yang ingin dicapai oleh semua orang, tapi tanpa disadari banyak hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan suasana hati tersebut. Psikolog Amerika telah menerbitkan sebuah laporan dalam jurnal The Psychological Science , yang mengungkapkan rahasia kebahagiaan dan mengelompokkannya dalam sepuluh faktor. Selain itu, jurnal tersebut juga menunjukkan bahwa ada hal-hal kecil yang ternyata bisa menjadi kunci utama untuk merasakan kebahagiaan. Hanya dengan kebahagiaan kecil ternyata d

Perokok Bisa Tularkan Racun ke Anak Meski Sedang Tidak Merokok

Vera Farah Bararah - detikHealth (Foto: thinkstock) Jakarta, Meski sedang tidak merokok atau merokok di luar rumah tetap saja perokok menularkan racun ke anak. Sisa-sisa dari merokok di luar akan menempel dalam rambut, pakaian dan mulut yang bisa berpindah ke anak. Orangtua perokok terkadang memiliki pemikiran bahwa anaknya akan aman dari asap rokok jika ia merokok di luar rumah. Ternyata pemikiran tersebut tidaklah benar. Karena tidak peduli dimana pun seseorang merokok, bayi atau anaknya akan tetap terkena racun dari asap rokok. Racun-racun ini tidak menyehatkan untuk tubuh, namun anak-anak kecil sangat rentan terkena dampaknya. Setiap kali seseorang merokok, maka partikulat beracun dari rokok akan masuk ke dalam rambut dan pakaian orang tersebut. Selain itu biasanya seorang perokok akan tetap mengembuskan racun dari napasnya selama beberapa menit setelah mematikan rokok. Ketika seorang perokok melakukan kontak dengan bayi atau anaknya, walaupun ia tidak mer

Duduk Samping Jendela Bisa Bikin Keriput

Vera Farah Bararah - detikHealth (Foto: thinkstock) Besancon, Perancis, Selama ini masyarakat berpikir bahwa kaca jendela bisa melindungi kulit seseorang dari paparan sinar ultraviolet. Tapi ternyata sinar ultraviolet bisa menembus kaca dan menyebabkan kulit keriput. Sebagian besar orang akan berpikir kulitnya sudah terlindungi dari sinar ultraviolet (UV) saat sedang mengemudi atau duduk di samping jendela. Namun sinar ini sebenarnya bisa menembus kaca dan menyebabkan sisi wajah yang terkena sinar tersebut berkeriput, terutama di sekitar mata, hidung dan mulut. Kaca yang terdapat pada jendela tidak bisa menghalangi paparan sinar matahari UVB, tapi bisa menghambat sekitar 50 persen sinar matahari UVA. Kondisi ini akan terkait dengan penuaan dan kulit terbakar. Karenanya paparan sinar matahari yang terjadi setiap harinya bisa membuat usia kulit 7 tahun lebih cepat dibandingkan dengan kulit yang terlindungi. Tim dari University College Hospital, Besancon, Peranci

Wajan Anti Lengket Tingkatkan Kolesterol Anak

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth Foto: thinkstock Morgantown, Pencemaran senyawa asam perfluoroalkyl terbukti dapat meningkatkan kadar kolesterol pada ribuan anak di Virginia, Amerika. Celakanya, bahan tersebut juga digunakan dalam pembuatan wajan antilengket. Dikutip dari BBC, Selasa (7/9/2010), senyawa asam perfluoroalkyl ditemukan pada wajan antilengket dalam bentuk PFOA dan PFOS. Keduanya juga dihasilkan dari penguraian senyawa yang digunakan untuk pengemasan makanan, karpet dan bahan tekstil antinoda. Para ahli meyakini, zat-zat berbahaya itu dapat masuk dalam peredaran darah dan terbawa hingga ke hati. Akibatnya, kemampuan hati untuk mengatur keseimbangan lemak tubuh berkurang lalu kadar kolesterol meningkat. Peneliti dari West Virginia University School of Medicine mengungkap, 12.000 anak di Virginia telah terkontaminasi senyawa tersebut. Tidak diketahui pasti dari mana sumbernya, namun diduga berasal dari pencemaran air. Pencemaran asam per

Paparan BPA Bisa Tingkatkan Testosteron Pria

Merry Wahyuningsih - detikHealth (Foto: thinkstock) Exeter, Paparan BPA yang banyak terdapat pada botol plastik keras diketahui dapat menyebabkan gangguan jantung, diabetes, kanker, kerusakan saraf bahkan impotensi. Tapi studi terbaru menemukan bahwa paparan BPA dapat meningkatkan jumlah testosteron pria. BPA (Bisphenol-A) sering dipakai luas dalam pembuatan produk-produk konsumen seperti botol plastik keras, metal atau kaleng makanan dan minuman. BPA paling banyak terdapat pada botol-botol keras seperti pada botol susu bayi. Studi lain juga menemukan BPA terdapat pada kertas bon. Dari banyak studi, BPA ditemukan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Tapi untuk pertama kalinya, ilmuwan mengidentifikasikan perubahan hormon seks yang terkait dengan paparan BPA pada pria. Studi terbaru ini dilakukan oleh sekelompok peneliti internasional yang dipimpin oleh Peninsula Medical School dan University of Exeter menganalisis data dari studi InCHIANTI, yaitu samp

Menghentikan Dengkuran dengan Rangsangan Listrik

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth Foto: thinkstock Washington, Bukan hanya berisik, kebiasaan mendengkur juga menandakan adanya gangguan tidur pemicu stroke dan serangan jantung. Kini ada cara yang efektif untuk meredakannya, yakni dengan stimulasi elektrik (rangsangan listrik). Sebuah perusahaan di Amerika memproduksi alat tersebut untuk menggantikan metode lama, continuous positive airway pressure (CPAP). Meski efektif, CPAP yang berwujud masker yang mengalirkan oksigen selama tidur itu dilaporkan tidak nyaman bagi 40 persen penggunanya. Berbeda dengan CPAP, metode stimulasi elektrik menggunakan alat berupa neurotransmitter berukuran kecil yang ditanam melalui pembedahan di sekitar leher. Ketika diaktifkan alat itu akan menstimulasi saraf hypoglossal yang terletak di pangkal tulang rahang. Saraf tersebut bertanggung jawab pada gerakan otot genioglossus di sekitar lidah, yang berhubungan langsung dengan saluran napas selama tidur. Jika melemah, s

Cuaca Bisa Mempengaruhi Suasana Hati

Vera Farah Bararah - detikHealth (Foto: thinkstock) Jakarta, Cuaca hujan atau panas ternyata tidak hanya mempengaruhi suhu tubuh seseorang, tapi juga bisa mempengaruhi suasana hati (mood). Kenapa bisa begitu? Sejak awal tahun 1970-an, peneliti telah berusaha menjelaskan tentang hubungan antara cuaca dan juga temperamen seseorang. Diduga suasana hati yang depresi serta kurang bertenaga diakibatkan oleh tingkat kelembaban yang tinggi dan paparan sinar matahari yang terbatas. Semangat seseorang cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya paparan sinar matahari dan juga tekanan barometrik yang lebih tinggi. Pada bulan Oktober 2007, sekelompok peneliti Eropa meneliti dampak suhu yang berbeda setiap harinya terhadap enam faktor cuaca yaitu angin, sinar matahari, curah hujan, tekanan udara dan panjangnya hari terhadap 1.200 partisipan dari Jerman. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah cuaca yang baik memberikan sedikit efek positif terhadap suasan