Langsung ke konten utama

Makanan yang Aman untuk Gigi

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth

img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Gigi sehat ibarat mutiara yang mahal harganya sehingga harus dijaga agar tidak rusak. Tidak selalu harus dengan perawatan yang mahal, pemilihan makanan yang tepat sudah bisa membantu merawat kesehatan gigi.

Karena fungsinya untuk mengunyah makanan, gigi selalu bersentuhan dengan berbagai jenis makanan. Beberapa di antaranya bersifat korosif alias merusak, sehingga harus pintar-pintar memilih agar gigi tetap kuat sampat tua.

Dikutip dari WebMD, Rabu (20/10/2010) makanan dan minuman yang baik dan aman bagi kesehatan gigi di antaranya adalah sebagai berikut:

Air putih
Noda di gigi bisa muncul akibat meningkatnya keasaman rongga mulut saat mengunyah makanan. Minum air putih berguna untuk mempercepat pembersihan sisa-sisa asam sehingga tidak mengotori gigi.

Permen karet bebas gula
Mengunyah permen karet dapat meningkatkan produksi saliva atau air liur, sehingga dapat menetralisir keasaman rongga mulut. Produksi air liur yang meningkat juga dapat membantu pembersihan sisa-sisa makanan.

Buah-buahan beraroma sitrus
Meski rasanya asam, jeruk dan sebangsanya dapat meningkatkan produksi air liur sekaligus melindungi lapisan enamel. Selain itu, jeruk mengandung banyak air sehingga dapat menyingkirkan bakteri-bakteri penghasil asam.

Keju dan susu
Kandungan protein, kalsium dan fosfor dalam susu atau keju dapat mencegah erosi atau pengikisan lapisan enamel di permukaan gigi. Selain menguarkan, susu dan keju juga meningkatkan produksi air liur sehingga bisa menetralisir keasaman rongga mulut.

Ikan
Asam lemak omega-3 yang banyak terkandung pada ikan merupakan salah satu antioksidan yang bisa mengurangi risiko infeksi pada gusi. Gusi yang sehat akan mencegah kerusakan pada akar gigi yang tertanam di rahang.

Cokelat
Meski mengandung gula, cokelat tidak banyak meningkatkan risiko gigi berlubang dan membusuk karena kandungan antioksidannya lebih banyak. Cokelat hitam lebih baik untuk menjaga kesehatan gigi sebab kandungan gulanya lebih sedikit dibandingkan jenis cokelat lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Venus adalah planet terdekat kedua dari Matahari setelah Merkurius . Planet ini mengorbit Matahari selama 224,7 hari Bumi . [11] Venus tidak memiliki satelit alami dan dinamai dari dewi cinta dan kecantikan dalam mitologi Romawi . Setelah Bulan , planet ini merupakan objek alami tercerah di langit malam, dengan magnitudo tampak Sebesar −4,6 yang cukup cerah untuk menghasilkan bayangan. [12] Venus merupakan planet inferior dengan sudut elongasi yang mencapai 47,8°. Kecerahan maksimal planet ini dapat dilihat segera sebelum matahari terbit atau setelah matahari terbenam, sehingga disebut Bintang Fajar atau Bintang Senja. Venus adalah planet kebumian dan kadang-kadang disebut “planet saudara” Bumi karena ukuran, gravitasi, dan komposisi yang mirip (Venus merupakan planet terdekat dari Bumi dan planet yang ukurannya paling mendekati Bumi). Namun, dalam hal lain planet ini sangat berbeda dari Bumi. Planet ini memiliki atmosfer terpadat di antara empat planet kebumian

Oksigen yang Banyak di Dalam Tubuh Bisa Kurangi Berat Badan

Vera Farah Bararah - detikHealth (Foto: thinkstock) Jakarta, Bernapas adalah salah satu komponen kunci dari pembakaran lemak. Semakin banyak oksigen di dalam tubuh maka semakin banyak lemak yang bisa dibakar. Bagaimana prosesnya? Asal tahu saja, rantai panjang lemak terdiri dari oksigen, karbon dan hidrogen. Lemak ini dapat membantu mensintesis hormon, menjaga kulit tetap sehat , melindungi organ tubuh, mempertahankan suhu tubuh dan meningkatkan fungsi sel yang sehat. Tapi jika jumlahnya berlebih, maka lemak ini bisa menimbulkan risiko kesehatan tertentu pada seseorang. Lemak yang berasal dari makanan akan dipecah oleh sistem pencernaan menjadi struktur kecil-kecil sehingga bisa masuk ke dalam sel. Struktur dari lemak ini akan mengalami proses kimia, proses ini bisa bekerja dengan baik jika memiliki kadar osigen yang cukup. Jika kadar oksigennya kurang, maka proses pembakaran lemak ini akan berhenti. Bisakah latihan pernapasan membantu mengurangi jumlah lema

Gemuk Bisa Ditularkan oleh Virus

Merry Wahyuningsih - detikHealth (Foto: thinkstock) San Diego, Obesitas atau kegemukan selalu dikaitkan dengan faktor genetik, pola makan, aktivitas fisik dan faktor lingkungan lain. Tapi baru-baru ini ilmuwan menemukan bahwa obesitas disebabkan oleh virus yang dapat menular. Ilmuwan menemukan bahwa 'ledakan' obesitas khususnya di dunia Barat selama 30 tahun terakhir ini salah satunya disebabkan oleh virus yang dapat menular layaknya penyakit infeksi. Penelitian telah menemukan bukti baru untuk penyakit yang disebut infectobesity , yaitu obesitas yang ditularkan dari orang ke orang seperti infeksi. Virus yang bertanggungjawab pada obesitas ini adalah strain dari adenovirus, versi yang juga menyebabkan flu biasa. Virus ini sudah diberi label 'virus gemuk'. Ada lebih dari 50 strain a denovirus yang diketahui menginfeksi manusia. Tetapi virus yang dikaitkan dengan obesitas pada manusia hanya satu, yaitu adenovirus 36. Ilmuwan di University of Californi