Langsung ke konten utama

Fobia Teknologi Terjadi Sejak dalam Kandungan

Vera Farah Bararah - detikHealth

img
(Foto: thinkstock)
Bath, Inggris, Teknologi adalah salah satu kebutuhan penting masyarakat. Tapi tidak demikian bagi orang yang memiliki fobia terhadap teknologi. Ilmuwan mengklaim fobia ini telah timbul sejak seseorang masih di dalam kandungan.

Peneliti dari University Bath menuturkan saat seseorang masih berada di dalam kandungan, maka hormon bisa membentuk sikap seseorang terhadap teknologi terbaru di dalam otaknya.

Kondisi ini disebabkan oleh paparan hormon testosteron sebelum kelahiran akan berdampak terhadap perkembangan otaknya. Sehingga seseorang bisa saja menjadi lebih mudah atau justru lebih sulit mengerti tentang teknologi di kemudian hari.

"Hal ini menarik karena indeks paparan testosteron sebelum kelahiran bisa berdampak terhadap seseorang dalam kurun waktu 20 tahun mendatang. Kondisi ini akan membantu kami lebih baik dalam mengatasi kecemasan yang berhubungan dengan komputer," ujar Dr Mark Brosnan, selaku ketua penelitian, seperti dikutip dari Telegraph, Jumat (15/10/2010).

Dalam penelitian ini tingkat paparan diukur dengan membandingkan panjang jari manis siswa dengan jari telunjuknya. Didapatkan perbedaan panjang yang lebih besar menunjukkan paparan testosteron yang lebih tinggi saat kehamilan. Penelitian ini membandingkan panjang jari dari 150 mahasiswa ilmu komputer dan juga 119 mahasiswa ilmu non-komputer.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa paparan testosteron yang lebih rendah saat lahir berkaitan dengan sensitivitas kecemasan secara umum dan salah satunya terhadap teknologi. Hasil penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal Personality And Individual Differences.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Venus adalah planet terdekat kedua dari Matahari setelah Merkurius . Planet ini mengorbit Matahari selama 224,7 hari Bumi . [11] Venus tidak memiliki satelit alami dan dinamai dari dewi cinta dan kecantikan dalam mitologi Romawi . Setelah Bulan , planet ini merupakan objek alami tercerah di langit malam, dengan magnitudo tampak Sebesar −4,6 yang cukup cerah untuk menghasilkan bayangan. [12] Venus merupakan planet inferior dengan sudut elongasi yang mencapai 47,8°. Kecerahan maksimal planet ini dapat dilihat segera sebelum matahari terbit atau setelah matahari terbenam, sehingga disebut Bintang Fajar atau Bintang Senja. Venus adalah planet kebumian dan kadang-kadang disebut “planet saudara” Bumi karena ukuran, gravitasi, dan komposisi yang mirip (Venus merupakan planet terdekat dari Bumi dan planet yang ukurannya paling mendekati Bumi). Namun, dalam hal lain planet ini sangat berbeda dari Bumi. Planet ini memiliki atmosfer terpadat di antara empat planet kebumian

Oksigen yang Banyak di Dalam Tubuh Bisa Kurangi Berat Badan

Vera Farah Bararah - detikHealth (Foto: thinkstock) Jakarta, Bernapas adalah salah satu komponen kunci dari pembakaran lemak. Semakin banyak oksigen di dalam tubuh maka semakin banyak lemak yang bisa dibakar. Bagaimana prosesnya? Asal tahu saja, rantai panjang lemak terdiri dari oksigen, karbon dan hidrogen. Lemak ini dapat membantu mensintesis hormon, menjaga kulit tetap sehat , melindungi organ tubuh, mempertahankan suhu tubuh dan meningkatkan fungsi sel yang sehat. Tapi jika jumlahnya berlebih, maka lemak ini bisa menimbulkan risiko kesehatan tertentu pada seseorang. Lemak yang berasal dari makanan akan dipecah oleh sistem pencernaan menjadi struktur kecil-kecil sehingga bisa masuk ke dalam sel. Struktur dari lemak ini akan mengalami proses kimia, proses ini bisa bekerja dengan baik jika memiliki kadar osigen yang cukup. Jika kadar oksigennya kurang, maka proses pembakaran lemak ini akan berhenti. Bisakah latihan pernapasan membantu mengurangi jumlah lema

Gemuk Bisa Ditularkan oleh Virus

Merry Wahyuningsih - detikHealth (Foto: thinkstock) San Diego, Obesitas atau kegemukan selalu dikaitkan dengan faktor genetik, pola makan, aktivitas fisik dan faktor lingkungan lain. Tapi baru-baru ini ilmuwan menemukan bahwa obesitas disebabkan oleh virus yang dapat menular. Ilmuwan menemukan bahwa 'ledakan' obesitas khususnya di dunia Barat selama 30 tahun terakhir ini salah satunya disebabkan oleh virus yang dapat menular layaknya penyakit infeksi. Penelitian telah menemukan bukti baru untuk penyakit yang disebut infectobesity , yaitu obesitas yang ditularkan dari orang ke orang seperti infeksi. Virus yang bertanggungjawab pada obesitas ini adalah strain dari adenovirus, versi yang juga menyebabkan flu biasa. Virus ini sudah diberi label 'virus gemuk'. Ada lebih dari 50 strain a denovirus yang diketahui menginfeksi manusia. Tetapi virus yang dikaitkan dengan obesitas pada manusia hanya satu, yaitu adenovirus 36. Ilmuwan di University of Californi