Langsung ke konten utama

4 Cara Turunkan Berat Badan Setelah Melahirkan

Vera Farah Bararah - detikHealth

img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Perempuan setelah melahirkan biasanya punya program utama menurunkan berat badan dan memiliki tubuh seperti dulu. Ada 4 cara sehat yang bisa dilakukan tanpa obat-obatan, karena obat pelangsing mempengaruhi ASI.

Peneliti telah menemukan kehamilan menjadi salah satu penyebab utama kenaikan berat badan perempuan. Hal ini telah diteliti secara ilmiah selama dua dekade terakhir. Tapi bukan berarti seorang perempuan tidak akan gemuk jika ia tidak hamil, karena banyak faktor lain yang bisa mempengaruhinya.

Hasil penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Obesity tahun 2000 menemukan bahwa sebesar 6 persen perempuan memiliki kelebihan berat badan setelah melahirkan anak pertamanya. Penelitian ini diikuti oleh 1.300 perempuan sehat yang melahirkan antara tahun 1980-1990.

"Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa perempuan yang mempertahankan berat badannya setelah kehamilan akan membuat perempuan tersebut menjadi gemuk dan memiliki risiko kesehatan seperti diabetes atau jantung," ujar Prof Raul Artal, MD, ketua Departemen Obstetri dan Ginekologi serta Kesehatan Perempuan di Saint Louis University Medical School, seperti dikutip dari Sheknows, Sabtu (16/10/2010).

Dr Artal menuturkan tidak ada rumus ajaib untuk menurunkan berat badan setelah memiliki bayi. Pertambahan berat badan saat hamil terjadi secara bertahap, maka penurunannya pun harus bertahap sehingga bisa mempertahankan berat badan idealnya dalam jangka waktu panjang.

Ada 4 tips yang diberikan oleh Dr Artal dalam hal menurunkan berat badan setelah melahirkan, yaitu:

1. Menyusui

Banyak rumor beredar mengenai efek menyusui terhadap tubuh perempuan, seperti payudara menjadi kendur atau menimbulkan stretch mark. Tapi rumor tersebut tidaklah benar, karena menyusui adalah cara yang mudah dan sehat untuk menurunkan berat badan.

Dr Artal menuturkan menyusui tidak hanya menguntungkan bagi bayi yang baru dilahirkan, tapi juga untuk ibunya. Rata-rata perempuan yang menyusui bisa membakar lebih dari 600 kalori per harinya.

2. Bergerak
Melakukan aktivitas fisik tidak terbatas harus berolahraga, seperti ke pusat kebugaran, tenis atau basket. Tapi berjalan kaki, bersepeda atau mengurus bayinya sehari-hari bisa membantu membakar kalori.

Jika perempuan memberikan ASI eksklusif dan mengurus bayinya sendiri, maka kedua hal tersebut akan sangat membantunya mengurangi berat badan.

3. Memiliki pemikiran makan untuk satu orang
Setelah bayinya dilahirkan, maka hilangkan ungkapkan harus makan untuk dua orang karena kondisi ini justru akan menambah berat badannya.

Dr Artal merekomendasikan bagi perempuan yang baru melahirkan untuk berpesta makanan padat nutrisi seperti sayuran, daging tanpa lemak dan karbohidrat kompleks yang akan membuatnya merasa kenyang lebih lama.

4. Meminta bantuan profesional

Jika berat badan tak juga turun meskipun sudah melakukan lengkah-langkah tersebut, Dr Artal menyarankan untuk konsultasi dengan dokter kandungan atau ahli gizi.

Hal ini penting karena ibu menyusui tetap harus mendapatkan asupan gizi yang baik agar bayi yang disusui terpenuhi nutrisinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Venus adalah planet terdekat kedua dari Matahari setelah Merkurius . Planet ini mengorbit Matahari selama 224,7 hari Bumi . [11] Venus tidak memiliki satelit alami dan dinamai dari dewi cinta dan kecantikan dalam mitologi Romawi . Setelah Bulan , planet ini merupakan objek alami tercerah di langit malam, dengan magnitudo tampak Sebesar −4,6 yang cukup cerah untuk menghasilkan bayangan. [12] Venus merupakan planet inferior dengan sudut elongasi yang mencapai 47,8°. Kecerahan maksimal planet ini dapat dilihat segera sebelum matahari terbit atau setelah matahari terbenam, sehingga disebut Bintang Fajar atau Bintang Senja. Venus adalah planet kebumian dan kadang-kadang disebut “planet saudara” Bumi karena ukuran, gravitasi, dan komposisi yang mirip (Venus merupakan planet terdekat dari Bumi dan planet yang ukurannya paling mendekati Bumi). Namun, dalam hal lain planet ini sangat berbeda dari Bumi. Planet ini memiliki atmosfer terpadat di antara empat planet kebumian

Oksigen yang Banyak di Dalam Tubuh Bisa Kurangi Berat Badan

Vera Farah Bararah - detikHealth (Foto: thinkstock) Jakarta, Bernapas adalah salah satu komponen kunci dari pembakaran lemak. Semakin banyak oksigen di dalam tubuh maka semakin banyak lemak yang bisa dibakar. Bagaimana prosesnya? Asal tahu saja, rantai panjang lemak terdiri dari oksigen, karbon dan hidrogen. Lemak ini dapat membantu mensintesis hormon, menjaga kulit tetap sehat , melindungi organ tubuh, mempertahankan suhu tubuh dan meningkatkan fungsi sel yang sehat. Tapi jika jumlahnya berlebih, maka lemak ini bisa menimbulkan risiko kesehatan tertentu pada seseorang. Lemak yang berasal dari makanan akan dipecah oleh sistem pencernaan menjadi struktur kecil-kecil sehingga bisa masuk ke dalam sel. Struktur dari lemak ini akan mengalami proses kimia, proses ini bisa bekerja dengan baik jika memiliki kadar osigen yang cukup. Jika kadar oksigennya kurang, maka proses pembakaran lemak ini akan berhenti. Bisakah latihan pernapasan membantu mengurangi jumlah lema

Gemuk Bisa Ditularkan oleh Virus

Merry Wahyuningsih - detikHealth (Foto: thinkstock) San Diego, Obesitas atau kegemukan selalu dikaitkan dengan faktor genetik, pola makan, aktivitas fisik dan faktor lingkungan lain. Tapi baru-baru ini ilmuwan menemukan bahwa obesitas disebabkan oleh virus yang dapat menular. Ilmuwan menemukan bahwa 'ledakan' obesitas khususnya di dunia Barat selama 30 tahun terakhir ini salah satunya disebabkan oleh virus yang dapat menular layaknya penyakit infeksi. Penelitian telah menemukan bukti baru untuk penyakit yang disebut infectobesity , yaitu obesitas yang ditularkan dari orang ke orang seperti infeksi. Virus yang bertanggungjawab pada obesitas ini adalah strain dari adenovirus, versi yang juga menyebabkan flu biasa. Virus ini sudah diberi label 'virus gemuk'. Ada lebih dari 50 strain a denovirus yang diketahui menginfeksi manusia. Tetapi virus yang dikaitkan dengan obesitas pada manusia hanya satu, yaitu adenovirus 36. Ilmuwan di University of Californi