Langsung ke konten utama

Duduk Samping Jendela Bisa Bikin Keriput

Vera Farah Bararah - detikHealth

img
(Foto: thinkstock)
Besancon, Perancis, Selama ini masyarakat berpikir bahwa kaca jendela bisa melindungi kulit seseorang dari paparan sinar ultraviolet. Tapi ternyata sinar ultraviolet bisa menembus kaca dan menyebabkan kulit keriput.

Sebagian besar orang akan berpikir kulitnya sudah terlindungi dari sinar ultraviolet (UV) saat sedang mengemudi atau duduk di samping jendela. Namun sinar ini sebenarnya bisa menembus kaca dan menyebabkan sisi wajah yang terkena sinar tersebut berkeriput, terutama di sekitar mata, hidung dan mulut.

Kaca yang terdapat pada jendela tidak bisa menghalangi paparan sinar matahari UVB, tapi bisa menghambat sekitar 50 persen sinar matahari UVA. Kondisi ini akan terkait dengan penuaan dan kulit terbakar. Karenanya paparan sinar matahari yang terjadi setiap harinya bisa membuat usia kulit 7 tahun lebih cepat dibandingkan dengan kulit yang terlindungi.

Tim dari University College Hospital, Besancon, Perancis melakukan studi pertama mengenai bagian-bagian wajah tertentu yang berhubungan dengan paparan sinar matahari dan usianya.

Hasil yang didapatkan adalah perempuan pekerja kantor atau supir akan menua lebih cepat di sisi wajah yang selalu terkena sinar matahari dan panas, meskipun dibatasi oleh kaca.

Peneliti mencontohkan seorang perempuan berusia 62 tahun selalu mengemudi 2-5 jam setiap harinya selama 33 tahun untuk menemui klien-kliennya. Para peneliti menemukan sisi wajahnya yang dekat dengan jendela mobil tampak 7 tahun lebih tua daripada sisi wajah lainnya.

"Dosis rendah dari UVA setara dengan satu hari pada musim gugur di Inggris," ujar Profesor Trevor McMillan dan Dr Sarah Allison dari School of Health and Medicine, Lancaster University, seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (8/9/2010).

Kondisi ini menyebabkan peningkatan 50 kali lipat dalam hal ekspresi gen tertentu yang terlibat dalam hal penuaan dini di kulit akibat paparan radiasi UV. Tanda-tanda penuaan dini yang muncul mencakup bintik-bintik gelap, keriput, kulit kasar dan pembuluh darah yang rusak.

"Kami percaya bahwa hampir 90 persen dari tanda-tanda penuaan disebabkan oleh radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan lebih dari 95 persen diantaranya akibat sinar UVA," ujar Profesor John Hawk, profesor photobiologi dermatologi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Venus adalah planet terdekat kedua dari Matahari setelah Merkurius . Planet ini mengorbit Matahari selama 224,7 hari Bumi . [11] Venus tidak memiliki satelit alami dan dinamai dari dewi cinta dan kecantikan dalam mitologi Romawi . Setelah Bulan , planet ini merupakan objek alami tercerah di langit malam, dengan magnitudo tampak Sebesar −4,6 yang cukup cerah untuk menghasilkan bayangan. [12] Venus merupakan planet inferior dengan sudut elongasi yang mencapai 47,8°. Kecerahan maksimal planet ini dapat dilihat segera sebelum matahari terbit atau setelah matahari terbenam, sehingga disebut Bintang Fajar atau Bintang Senja. Venus adalah planet kebumian dan kadang-kadang disebut “planet saudara” Bumi karena ukuran, gravitasi, dan komposisi yang mirip (Venus merupakan planet terdekat dari Bumi dan planet yang ukurannya paling mendekati Bumi). Namun, dalam hal lain planet ini sangat berbeda dari Bumi. Planet ini memiliki atmosfer terpadat di antara empat planet kebumian

Oksigen yang Banyak di Dalam Tubuh Bisa Kurangi Berat Badan

Vera Farah Bararah - detikHealth (Foto: thinkstock) Jakarta, Bernapas adalah salah satu komponen kunci dari pembakaran lemak. Semakin banyak oksigen di dalam tubuh maka semakin banyak lemak yang bisa dibakar. Bagaimana prosesnya? Asal tahu saja, rantai panjang lemak terdiri dari oksigen, karbon dan hidrogen. Lemak ini dapat membantu mensintesis hormon, menjaga kulit tetap sehat , melindungi organ tubuh, mempertahankan suhu tubuh dan meningkatkan fungsi sel yang sehat. Tapi jika jumlahnya berlebih, maka lemak ini bisa menimbulkan risiko kesehatan tertentu pada seseorang. Lemak yang berasal dari makanan akan dipecah oleh sistem pencernaan menjadi struktur kecil-kecil sehingga bisa masuk ke dalam sel. Struktur dari lemak ini akan mengalami proses kimia, proses ini bisa bekerja dengan baik jika memiliki kadar osigen yang cukup. Jika kadar oksigennya kurang, maka proses pembakaran lemak ini akan berhenti. Bisakah latihan pernapasan membantu mengurangi jumlah lema

Gemuk Bisa Ditularkan oleh Virus

Merry Wahyuningsih - detikHealth (Foto: thinkstock) San Diego, Obesitas atau kegemukan selalu dikaitkan dengan faktor genetik, pola makan, aktivitas fisik dan faktor lingkungan lain. Tapi baru-baru ini ilmuwan menemukan bahwa obesitas disebabkan oleh virus yang dapat menular. Ilmuwan menemukan bahwa 'ledakan' obesitas khususnya di dunia Barat selama 30 tahun terakhir ini salah satunya disebabkan oleh virus yang dapat menular layaknya penyakit infeksi. Penelitian telah menemukan bukti baru untuk penyakit yang disebut infectobesity , yaitu obesitas yang ditularkan dari orang ke orang seperti infeksi. Virus yang bertanggungjawab pada obesitas ini adalah strain dari adenovirus, versi yang juga menyebabkan flu biasa. Virus ini sudah diberi label 'virus gemuk'. Ada lebih dari 50 strain a denovirus yang diketahui menginfeksi manusia. Tetapi virus yang dikaitkan dengan obesitas pada manusia hanya satu, yaitu adenovirus 36. Ilmuwan di University of Californi