Langsung ke konten utama

Si Kecil Menggigit Saat Disusui

Vera Farah Bararah - detikHealth

img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Saat menyusu terkadang bayi suka menggigit puting payudara ibunya, hal ini tentu saja membuat ibu kaget dan kadang menimbulkan refleks tertentu. Bagaimana mengatasi bayi yang suka menggigit puting payudara?

Beberapa ibu ada yang mulai menyapih anaknya ketika mulai berpikir bahwa gigi bayi yang mulai tumbuh bisa membuatnya terluka. Munculnya gigi pertama pada bayi sangat berbeda tiap anak, tapi rata-rata gigi pertama muncul pada usia enam bulan.

Ketika bayi menggigit puting payudara, maka reaksi yang biasa dikeluarkan oleh ibu adalah berteriak atau menjerit.

Reaksi ini pastinya akan membuat bayi terkejut dan tidak mengulanginya lagi atau menolak untuk menyusu kembali. Tapi beberapa bayi justru ada yang menjadi penasaran dan berusaha untuk mengulanginya lagi untuk melihat reaksi ibunya. Jika kondisinya seperti itu, maka cobalah untuk tetap tenang dan diam.

Jika bayi terus menggigit, maka orangtua harus mencari tahu apa penyebabnya dan berusaha untuk memuaskan kebutuhan bayi untuk menggigit dengan cara lain. Misalnya dengan memberinya mainan khusus untuk bayi yang boleh digigit.

Meski demikian dikutip dari Babycenter, Senin (30/8/2010) ada alasan lain yang membuat bayi menggigit puting payudara ibunya, yaitu:
1. Bayi tertidur saat menyusu.
Beberapa bayi terkadang menggigit payudara ibunya ketika sudah akan berakhir menyusunya. Karena itu perhatikan bayi saat menyusu, jika ia sudah mulai melemah atau memperlambat gerakannya maka cobalah untuk mengeluarkan mulut sang bayi secara perlahan.

2. Sebagai bentuk pengalihan.
Beberapa bayi menggigit puting payudara ibunya ketika berusaha untuk mengalihkan sesuatu. Ketika ia merasa terganggu dan memutar kepalanya, maka beri perhatian untuk mengalihkan perhatiannya.

Jika bayi sudah terlihat akan menggigit, maka masukkan jari kelingking ke sudut mulutnya dan letakkan diantara gusinya. Kondisi ini akan membuat bayi lebih memilih untuk menggigit jari dibandingkan dengan payudara. Namun satu hal yang pasti jangan menariknya ketika bayi sudah menggigit, karena akan membuat ibu bertambah sakit.

Beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk menghentikan bayi yang suka menggigit adalah:
  1. Usahakan untuk menatap mata bayi dengan menunjukkan rasa tidak senang dan berusaha untuk menghentikan menyusui.
  2. Jika anak terus menerus menggigit, maka berilah ia lebih banyak pelukan, ciuman dan pujian ketika ia berhasil menyusu tanpa menggigit.
  3. Jika bayi menggigit untuk menarik perhatian, maka berilah ia perhatian yang cukup selama menyusu misalnya dengan mengajaknya ngobrol atau sambil mengusap bayi.
  4. Belajarlah untuk mengetahui tanda-tanda bayi akan selesai menyusu.
  5. Usahakan untuk tidak memberinya makan kecuali saat ia benar-benar lapar.
  6. Berilah ia mainan yang bisa digigit dan khusus diberikan pada bayi yang baru tumbuh gigi sebelum atau setelah bayi menyusu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Venus adalah planet terdekat kedua dari Matahari setelah Merkurius . Planet ini mengorbit Matahari selama 224,7 hari Bumi . [11] Venus tidak memiliki satelit alami dan dinamai dari dewi cinta dan kecantikan dalam mitologi Romawi . Setelah Bulan , planet ini merupakan objek alami tercerah di langit malam, dengan magnitudo tampak Sebesar −4,6 yang cukup cerah untuk menghasilkan bayangan. [12] Venus merupakan planet inferior dengan sudut elongasi yang mencapai 47,8°. Kecerahan maksimal planet ini dapat dilihat segera sebelum matahari terbit atau setelah matahari terbenam, sehingga disebut Bintang Fajar atau Bintang Senja. Venus adalah planet kebumian dan kadang-kadang disebut “planet saudara” Bumi karena ukuran, gravitasi, dan komposisi yang mirip (Venus merupakan planet terdekat dari Bumi dan planet yang ukurannya paling mendekati Bumi). Namun, dalam hal lain planet ini sangat berbeda dari Bumi. Planet ini memiliki atmosfer terpadat di antara empat planet kebumian

Gemuk Bisa Ditularkan oleh Virus

Merry Wahyuningsih - detikHealth (Foto: thinkstock) San Diego, Obesitas atau kegemukan selalu dikaitkan dengan faktor genetik, pola makan, aktivitas fisik dan faktor lingkungan lain. Tapi baru-baru ini ilmuwan menemukan bahwa obesitas disebabkan oleh virus yang dapat menular. Ilmuwan menemukan bahwa 'ledakan' obesitas khususnya di dunia Barat selama 30 tahun terakhir ini salah satunya disebabkan oleh virus yang dapat menular layaknya penyakit infeksi. Penelitian telah menemukan bukti baru untuk penyakit yang disebut infectobesity , yaitu obesitas yang ditularkan dari orang ke orang seperti infeksi. Virus yang bertanggungjawab pada obesitas ini adalah strain dari adenovirus, versi yang juga menyebabkan flu biasa. Virus ini sudah diberi label 'virus gemuk'. Ada lebih dari 50 strain a denovirus yang diketahui menginfeksi manusia. Tetapi virus yang dikaitkan dengan obesitas pada manusia hanya satu, yaitu adenovirus 36. Ilmuwan di University of Californi

Oksigen yang Banyak di Dalam Tubuh Bisa Kurangi Berat Badan

Vera Farah Bararah - detikHealth (Foto: thinkstock) Jakarta, Bernapas adalah salah satu komponen kunci dari pembakaran lemak. Semakin banyak oksigen di dalam tubuh maka semakin banyak lemak yang bisa dibakar. Bagaimana prosesnya? Asal tahu saja, rantai panjang lemak terdiri dari oksigen, karbon dan hidrogen. Lemak ini dapat membantu mensintesis hormon, menjaga kulit tetap sehat , melindungi organ tubuh, mempertahankan suhu tubuh dan meningkatkan fungsi sel yang sehat. Tapi jika jumlahnya berlebih, maka lemak ini bisa menimbulkan risiko kesehatan tertentu pada seseorang. Lemak yang berasal dari makanan akan dipecah oleh sistem pencernaan menjadi struktur kecil-kecil sehingga bisa masuk ke dalam sel. Struktur dari lemak ini akan mengalami proses kimia, proses ini bisa bekerja dengan baik jika memiliki kadar osigen yang cukup. Jika kadar oksigennya kurang, maka proses pembakaran lemak ini akan berhenti. Bisakah latihan pernapasan membantu mengurangi jumlah lema