Langsung ke konten utama

Nyamuk Suka Darah Peminum Bir

Merry Wahyuningsih - detikHealth

img
(Foto: thinkstock)
Burkina Faso, Demam berdarah dan malaria merupakan contoh penyakit berbahaya yang disebabkan oleh nyamuk. Serangga bersayap ini sangat suka menghisap darah manusia. Dan tahukah Anda bahwa nyamuk paling suka dengan darah peminum bir?

Nyamuk Anopheles gambiae adalah pembawa utama penyakit malaria di Afrika, karena nyamuk ini lebih suka menghisap darah manusia. Nyamuk ini tertarik dengan berbagai bau tubuh termasuk bau napas.

Karena tingginya kasus malaria di Afrika, para peneliti dari Australia melakukan studi di Burkina Faso, Afrika Barat.

Peneliti melakukan penelitian dengan membuat sistem tabung kompleks, yang mengarahkan bau badan 43 partisipan dalam kotak-kotak sehingga nyamuk bisa memilih aroma yang disukainya.

Semua partisipan berjenis kelamin laki-laki usia antara 20 hingga 43 tahun. Setengah dari partisipan diminta untuk minum 1 liter bir 3 persen sedangkan sisanya diminta untuk 1 liter air putih.

Penelitian dilakukan empat kali, yaitu sebelum dan sesudah minum bir serta sebelum dan sesudah minum air putih.

Nyamuk ternyata paling suka dengan darah kelompok peminum bir. Terbukti, 47 persen nyamuk suka dengan darah partisipan setelah minum bir, dibanding dengan 37 persen sebelum minum bir. Sedangkan pada peminum air putih tidak terdapat perbedaan yang signifikan, yaitu sama setelah dan sebelum minum air sebesar 37 persen.

"Konsumsi bir yang meningkat ternyata semakin menarik nyamuk," tulis Thierry Lefevre, pemimpin penelitian, dalam jurnal online PloS One, seperti dilansir dari Torontosun, sabtu (28/8/2010).

Tapi Lefevre tidak tahu mengapa nyamuk lebih suka menghisap darah peminum bir.

Nyamuk tertarik pada bau karbon dioksida, tapi peminum bir tidak lagi membuang gas-gas setelah minum. Selain itu, nyamuk juga suka dengan suhu tubuh, tapi ternyata bir juga menurunkan suhu tubuh beberapa derajat.

"Metabolisme bir yang dapat menarik nyamuk masih menjadi misteri. Tapi yang pasti adalah minum bir dapat meningkatkan risiko tertular malaria," jelas Lefevre.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Venus adalah planet terdekat kedua dari Matahari setelah Merkurius . Planet ini mengorbit Matahari selama 224,7 hari Bumi . [11] Venus tidak memiliki satelit alami dan dinamai dari dewi cinta dan kecantikan dalam mitologi Romawi . Setelah Bulan , planet ini merupakan objek alami tercerah di langit malam, dengan magnitudo tampak Sebesar −4,6 yang cukup cerah untuk menghasilkan bayangan. [12] Venus merupakan planet inferior dengan sudut elongasi yang mencapai 47,8°. Kecerahan maksimal planet ini dapat dilihat segera sebelum matahari terbit atau setelah matahari terbenam, sehingga disebut Bintang Fajar atau Bintang Senja. Venus adalah planet kebumian dan kadang-kadang disebut “planet saudara” Bumi karena ukuran, gravitasi, dan komposisi yang mirip (Venus merupakan planet terdekat dari Bumi dan planet yang ukurannya paling mendekati Bumi). Namun, dalam hal lain planet ini sangat berbeda dari Bumi. Planet ini memiliki atmosfer terpadat di antara empat planet kebumian

Gemuk Bisa Ditularkan oleh Virus

Merry Wahyuningsih - detikHealth (Foto: thinkstock) San Diego, Obesitas atau kegemukan selalu dikaitkan dengan faktor genetik, pola makan, aktivitas fisik dan faktor lingkungan lain. Tapi baru-baru ini ilmuwan menemukan bahwa obesitas disebabkan oleh virus yang dapat menular. Ilmuwan menemukan bahwa 'ledakan' obesitas khususnya di dunia Barat selama 30 tahun terakhir ini salah satunya disebabkan oleh virus yang dapat menular layaknya penyakit infeksi. Penelitian telah menemukan bukti baru untuk penyakit yang disebut infectobesity , yaitu obesitas yang ditularkan dari orang ke orang seperti infeksi. Virus yang bertanggungjawab pada obesitas ini adalah strain dari adenovirus, versi yang juga menyebabkan flu biasa. Virus ini sudah diberi label 'virus gemuk'. Ada lebih dari 50 strain a denovirus yang diketahui menginfeksi manusia. Tetapi virus yang dikaitkan dengan obesitas pada manusia hanya satu, yaitu adenovirus 36. Ilmuwan di University of Californi

Oksigen yang Banyak di Dalam Tubuh Bisa Kurangi Berat Badan

Vera Farah Bararah - detikHealth (Foto: thinkstock) Jakarta, Bernapas adalah salah satu komponen kunci dari pembakaran lemak. Semakin banyak oksigen di dalam tubuh maka semakin banyak lemak yang bisa dibakar. Bagaimana prosesnya? Asal tahu saja, rantai panjang lemak terdiri dari oksigen, karbon dan hidrogen. Lemak ini dapat membantu mensintesis hormon, menjaga kulit tetap sehat , melindungi organ tubuh, mempertahankan suhu tubuh dan meningkatkan fungsi sel yang sehat. Tapi jika jumlahnya berlebih, maka lemak ini bisa menimbulkan risiko kesehatan tertentu pada seseorang. Lemak yang berasal dari makanan akan dipecah oleh sistem pencernaan menjadi struktur kecil-kecil sehingga bisa masuk ke dalam sel. Struktur dari lemak ini akan mengalami proses kimia, proses ini bisa bekerja dengan baik jika memiliki kadar osigen yang cukup. Jika kadar oksigennya kurang, maka proses pembakaran lemak ini akan berhenti. Bisakah latihan pernapasan membantu mengurangi jumlah lema