Langsung ke konten utama

Melawan Lemas Saat Puasa

Merry Wahyuningsih - detikHealth

img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Saat matahari beranjak makin siang tubuh orang yang berpuasa biasanya mulai lemas dan inginnya selalu tidur. Tapi ada cara melawan lemas puasa saat siang hari.

Puasa bukan menjadi alasan untuk tidak melakukan kegiatan atau hanya tiduran saja. Agar tidak lemas jalani dengan cara yang wajar dan sehat bukan dengan tidur-tiduran.

Melakukan aktivitas seperti biasa adalah kunci puasa tidak lemas. Karena bagaimana pun kebutuhan nutrisi saat puasa sebenarnya tidak berkurang.

Puasa Ramadan sebenarnya hanya memindahkan waktu makan saja, yang mana makan pagi diajukan sebelum waktu subuh, makan siang saat berbuka serta makan malam setelah tarawih. Yang berbeda adalah tidak adanya waktu untuk ngemil lagi.

Dengan demikian, asupan energi dan zat gizi dari makanan tidak begitu berbeda dengan saat tidak berpuasa. Yang sangat terpengaruh adalah status hidrasi tubuh, karena tidak adanya asupan air sepanjang hari saat tubuh harus beraktivitas.

"Oleh karena itu, disarankan agar selama berpuasa melakukan kegiatan yang tidak terlalu menguras keringat," tulis DR. Dr. Saptawati Bardosono, MSc dari Departemen Ilmu Gizi FKUI kepada detikHealth, Jumat (27/8/2010).

Menurut Dr Tati, apabila ingin melakukan kegiatan yang akan mengeluarkan keringat, sebaiknya dilakukan menjelang waktu berbuka sehingga dapat segera menggantikan jumlah cairan tubuh yang keluar sebagai keringat tersebut.

Dengan demikian, kalau selama puasa tidak melakukan kegiatan atau hanya tiduran saja, maka rasa lemas dan tidak bertenaga akan lebih terasa. Karena tubuh menjadi malas untuk digerakkan, tidak ada gairah untuk melakukan aktivitas dan pikiran akan terfokus untuk menunggu waktu buka saja.

Untuk mencegah rasa lemas, Dr Tati menyarankan agar tetap melakukan kegiatan rutin sehari-hari tanpa khawatir kekurangan tenaga karena sedang berpuasa, dengan memperhatikan asupan energi dan zat gizi dari makanan di saat berbuka, makan malam dan saat sahur.

Sebaiknya hindari makanan yang terlalu manis dan dikonsumsi secara berlebihan, karena akan meningkatkan gula darah secara cepat namun kemudian akan menurunkannya secara drastis, yang akhirnya akan menyebabkan tubuh kekurangan zat gula sebagai zat tenaga sehingga tubuh cepat lemas dan mengantuk.

"Tetaplah melakukan kegiatan rutin sehari-hari tanpa khawatir kekurangan tenaga karena sedang berpuasa akan menjadikan badan tidak lemas," tutup dokter yang juga menjadi anggota Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Venus adalah planet terdekat kedua dari Matahari setelah Merkurius . Planet ini mengorbit Matahari selama 224,7 hari Bumi . [11] Venus tidak memiliki satelit alami dan dinamai dari dewi cinta dan kecantikan dalam mitologi Romawi . Setelah Bulan , planet ini merupakan objek alami tercerah di langit malam, dengan magnitudo tampak Sebesar −4,6 yang cukup cerah untuk menghasilkan bayangan. [12] Venus merupakan planet inferior dengan sudut elongasi yang mencapai 47,8°. Kecerahan maksimal planet ini dapat dilihat segera sebelum matahari terbit atau setelah matahari terbenam, sehingga disebut Bintang Fajar atau Bintang Senja. Venus adalah planet kebumian dan kadang-kadang disebut “planet saudara” Bumi karena ukuran, gravitasi, dan komposisi yang mirip (Venus merupakan planet terdekat dari Bumi dan planet yang ukurannya paling mendekati Bumi). Namun, dalam hal lain planet ini sangat berbeda dari Bumi. Planet ini memiliki atmosfer terpadat di antara empat planet kebumian

Gemuk Bisa Ditularkan oleh Virus

Merry Wahyuningsih - detikHealth (Foto: thinkstock) San Diego, Obesitas atau kegemukan selalu dikaitkan dengan faktor genetik, pola makan, aktivitas fisik dan faktor lingkungan lain. Tapi baru-baru ini ilmuwan menemukan bahwa obesitas disebabkan oleh virus yang dapat menular. Ilmuwan menemukan bahwa 'ledakan' obesitas khususnya di dunia Barat selama 30 tahun terakhir ini salah satunya disebabkan oleh virus yang dapat menular layaknya penyakit infeksi. Penelitian telah menemukan bukti baru untuk penyakit yang disebut infectobesity , yaitu obesitas yang ditularkan dari orang ke orang seperti infeksi. Virus yang bertanggungjawab pada obesitas ini adalah strain dari adenovirus, versi yang juga menyebabkan flu biasa. Virus ini sudah diberi label 'virus gemuk'. Ada lebih dari 50 strain a denovirus yang diketahui menginfeksi manusia. Tetapi virus yang dikaitkan dengan obesitas pada manusia hanya satu, yaitu adenovirus 36. Ilmuwan di University of Californi

Oksigen yang Banyak di Dalam Tubuh Bisa Kurangi Berat Badan

Vera Farah Bararah - detikHealth (Foto: thinkstock) Jakarta, Bernapas adalah salah satu komponen kunci dari pembakaran lemak. Semakin banyak oksigen di dalam tubuh maka semakin banyak lemak yang bisa dibakar. Bagaimana prosesnya? Asal tahu saja, rantai panjang lemak terdiri dari oksigen, karbon dan hidrogen. Lemak ini dapat membantu mensintesis hormon, menjaga kulit tetap sehat , melindungi organ tubuh, mempertahankan suhu tubuh dan meningkatkan fungsi sel yang sehat. Tapi jika jumlahnya berlebih, maka lemak ini bisa menimbulkan risiko kesehatan tertentu pada seseorang. Lemak yang berasal dari makanan akan dipecah oleh sistem pencernaan menjadi struktur kecil-kecil sehingga bisa masuk ke dalam sel. Struktur dari lemak ini akan mengalami proses kimia, proses ini bisa bekerja dengan baik jika memiliki kadar osigen yang cukup. Jika kadar oksigennya kurang, maka proses pembakaran lemak ini akan berhenti. Bisakah latihan pernapasan membantu mengurangi jumlah lema