Langsung ke konten utama

KESEHATAN

Bila Ganja Menjadi Obat

Sandika Dwi Putri - detikHealth

img
Daun ganja (Foto: thinkstock)
Jakarta, Peneliti telah menunjukkan bahwa ganja bisa mengurangi rasa sakit dan mabuk, merangsang nafsu makan, serta bisa menolong meringankan sakit pada penderita HIV, kanker, dan multiple sclerosis.

Tetapi orang-orang yang menggunakan ganja secara terus menerus dalam waktu yang lama bisa menyebabkan ketergantungan yang merusak otak dan tubuh sendiri.

Pro kontra apakah ganja bisa digunakan bebas untuk obat terus bergulir di beberapa negara maju seperti Inggris. Isu ini membuka lagi kontroversi bagaimana seharusnya penjualan ganja yang dibolehkan untuk orang-orang sakit.

Isu lama ini masih belum terpecahkan karena ganja lebih banyak diselewengkan daripada dimanfaatkan oleh yang mengonsumsinya.

Perusahaan-perusahaan obat juga tidak punya kesempatan untuk memperbesar keuntungan karena penjualan ganja masih melanggar hukum.

Seorang penderita migrain (sakit kepala sebelah) Marie Summers di Inggris sampai memohon agar penjualan ganja untuk orang sakit dibolehkan.

Bertahun-tahun Marie terpenjara rasa sakit. Semua obat tak mempan hingga akhirnya ia mengatasinya dengan menggunakan obat terlarang itu. Hasilnya bagaikan sebuah keajaiban.

Migrain yang diderita Marie sudah dalam tahap mengacaukan hidupnya. Migrain menimbulkan lebih banyak rasa sakit dan tidak ada yang bisa menghentikan serangannya.

Jika sudah terserang migrain, Marie tiba-tiba tidak bisa berjalan karena kakinya tiba-tiba menjadi tidak mampu digerakkan. Ketika memaksakan diri, dia mulai gemetar dan kehilangan kesadaran.

Migrain juga membuatnya tidak dapat fokus dalam membaca dan menulis atau terlibat dalam percakapan yang panjang, dan setiap gerakan secara tak terkendali membuatnya pusing.

"Aku hampir selalu tidak mampu bangun dari tempat tidur. Aku masuk dan keluar rumah sakit tetapi tetap saja migrain itu terus menyerangku. Migrain tersebut semakin menghancurkan kualitas hidupku," ujar Marie seperti dilansir dari Independent, Sabtu (7/8/2010).

Dalam kondisi putus asa, Marie kemudian mencari informasi di internet yang menemukan pengalaman orang yang sembuh migrain karena ganja. Marie semula tidak ingin mengonsumsi ganja karena dia pernah terpuruk karena kecanduan ganja saat remaja.

Namun akhirnya dia mencobanya dan ajaibnya rasa sakit kepalanya hilang. Tidak hanya dirinya yang membaik tapi dia juga punya waktu untuk putranya. Tapi karena khawatir akan kecanduan seperti kala remaja dia hanya mencoba sekali.

Tapi yang terjadi ketika serangan itu datang lagi, obat-obatan tak mampu menyembuhkannya. Marie akhirnya memilih untuk menggunakan ganja, dengan alasan karena merasa lebih baik dan menyelamatkan dirinya dari kekacauan hidup.

Dalam hitungan menit penggunaan sedikit ganja membuat rasa sakitnya hilang. "Tubuhku merasa damai. Tidak ada yang sakit dan terasa salah. Aku masih lemah, tetapi aku bisa bergerak setenang dan seanggun dulu. Jumlah ganja sedikit membebaskan tubuhku dari rasa sakit ini. Aku merasa lebih banyak tersenyum daripada biasanya, karena lapisan nyeri yang selama ini menutupiku telah berhasil diangkat," tutur Marie.

Marie mampu mengerjakan aktivitas yang telah lama ditinggalkan dan dilewatkan. Tetapi kesulitannya jika kambuh dia tidak bisa mendapatkan ganja. Marie berharap orang-orang sakit yang terbantu karena ganja sebaiknya diizinkan mengonsumsinya.

Pengakuan Marie ini membuka lagi kontroversi bagaimana seharusnya penjualan ganja yang dibolehkan untuk orang-orang sakit. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui konsentrasi dan dosis yang tepat penggunaan ganja untuk melawan sakit.

Ilmuwan mengungkapkan ada beberapa fakta ganja yang memang bisa menjadi obat.

1. Peneliti telah menunjukkan bahwa ganja bisa mengurangi rasa sakit dan mabuk, merangsang nafsu makan, serta bisa menolong gejala penyakit seperti HIV, kanker, dan multiple sclerosis. Tetapi orang-orang yang menggunakan ganja secara terus menerus dalam waktu yang lama bisa menyebabkan ketergantungan.

2. Di tahun1999, penyelidikan House of Lords inquiry merekomendasikan bahwa ganja dibuat tersedia dengan resep dokter. Percobaan klinis jangka panjang telah disahkan tetapi tidak ada kesimpulan yang dibuat.

3. Ganja legal untuk penggunaan medis di negara yang termasuk Kanada, Austria, Jerman, Belanda, Spanyol, Israel, Itali, Finlandia, Portugal dan 14 negara bagian Amerika.

4. Obat ganja umumnya dihisap, tetapi bisa juga diberikan dalam kapsul atau dengan memakan atau meminum sarinya. Dua komponen utama adalah THC (Tetrahydrocannabinol) dan CBD (Cannabidiol).

Kadar THC yang tinggi menyebabkan pengguna merasa mabuk, dimana kadar CBD mengurangi beberapa pengaruh dari THC dan meningkatkanyang lainnya, membuatnya menjadi lebih sesuai untuk penggunaan obat.

5. Colin Davies, 42 tahun, warga Stockport dibebaskan oleh pengadilan Manchester pada Juli 1999, dalam menyuplai 2 penderita MS dengan obat mariyuana. Davies sendiri menggunakan obat setelah menderita efek samping dari obat yang diresepkan. Pertimbangan ini adalah yang pertama kalinya dalam pengadilan di Inggris.

6. Jason Turner, 23 tahun, warga Clifton, ditahan oleh pengadilan Nottingham pada tahun 2009 setelah mengaku bersalah karena memproduksi ganja di lotengnya, dengan alasan bahwa ia memerlukannya untuk membantu mengurangi rasa sakit karena arthritis akut yang dialaminya sejak lahir.(ir/ir


400 Murid Sekolah di Jakarta Jadi Duta AIDS

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth

img
Duta AIDS (Foto: detikHealth)
Jakarta, Menyampaikan informasi tentang HIV/AIDS pada para remaja tidak selamanya mudah. Jika orang tua tidak lagi didengarkan, maka cara yang paling efektif adalah melibatkan rekan sebayanya.

Konsep inilah yang melatarbelakangi program Jakarta Stop AIDS 2010, hasil kerja sama Unilever Indonesia dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa Provinsi DKI Jakata. Sejak pertama diadakan tahun 2009, program ini telah melahirkan 400 relawan remaja dari sejumlah sekolah di Jakarta.

Program ini merupakan sebuah pelatihan, yang berlangsung selama 2 hari. Selain mendapat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan HIV/AIDS, para peserta yang merupakan siswa-siswi SMP dan SMA/K juga dibekali ketrampilan public speaking.

Para duta kampanye yang telah menyelesaikan pelatihan akan menggunakan keterampilan yang diperoleh, untuk meneruskan kampanye Stop AIDS di sekolah masing-masing. Dalam waktu 6 bulan, duta-duta ini akan melaporkan seberapa luas jangkauan kampanyenya.

Jakarta Stop AIDS 2009 melahirkan 150 orang duta, yang berhasil meneruskan ke 14 ribu murid lainnya dalam waktu 4 bulan. Sementara pada tahun 2010, sebanyak 250 duta yang mengikuti pelatihan berhasil menjangkau 29 ribu teman sebaya.

"Prevalensi penularan HIV di Jakarta telah mencapai 19.973 kasus, yang sebagian besar terjadi di kalangan anak sekolah," ungkap dr Leo Indarwahono, Public Health & Edicational Executive Yayasan Unilever Indonesia.

"Remaja punya budaya curhat, sehingga kita lebih mudah mendekati mereka dengan membentuk peer group semacam ini," tambahnya, dalam acara Gelar Apresiasi 400 Duta Jakarta Stop AIDS di Blitz Megaplex, Jakarta, Jumat (6/8/2010).

Jefry, siswa SMK N 42 Jakarta yang merupakan duta dari angkatan 2009 berharap program semacam ini akan terus berkelanjutan. Adanya media semacam twitter dan facebook diharapkan bisa memperluas jangkauan penyebaran informasi.

"Harapannya, dengan kampanye ini jumlah pengidap HIV/AIDS di Jakarta makin berkurang," ujarnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Venus adalah planet terdekat kedua dari Matahari setelah Merkurius . Planet ini mengorbit Matahari selama 224,7 hari Bumi . [11] Venus tidak memiliki satelit alami dan dinamai dari dewi cinta dan kecantikan dalam mitologi Romawi . Setelah Bulan , planet ini merupakan objek alami tercerah di langit malam, dengan magnitudo tampak Sebesar −4,6 yang cukup cerah untuk menghasilkan bayangan. [12] Venus merupakan planet inferior dengan sudut elongasi yang mencapai 47,8°. Kecerahan maksimal planet ini dapat dilihat segera sebelum matahari terbit atau setelah matahari terbenam, sehingga disebut Bintang Fajar atau Bintang Senja. Venus adalah planet kebumian dan kadang-kadang disebut “planet saudara” Bumi karena ukuran, gravitasi, dan komposisi yang mirip (Venus merupakan planet terdekat dari Bumi dan planet yang ukurannya paling mendekati Bumi). Namun, dalam hal lain planet ini sangat berbeda dari Bumi. Planet ini memiliki atmosfer terpadat di antara empat planet kebumian

Gemuk Bisa Ditularkan oleh Virus

Merry Wahyuningsih - detikHealth (Foto: thinkstock) San Diego, Obesitas atau kegemukan selalu dikaitkan dengan faktor genetik, pola makan, aktivitas fisik dan faktor lingkungan lain. Tapi baru-baru ini ilmuwan menemukan bahwa obesitas disebabkan oleh virus yang dapat menular. Ilmuwan menemukan bahwa 'ledakan' obesitas khususnya di dunia Barat selama 30 tahun terakhir ini salah satunya disebabkan oleh virus yang dapat menular layaknya penyakit infeksi. Penelitian telah menemukan bukti baru untuk penyakit yang disebut infectobesity , yaitu obesitas yang ditularkan dari orang ke orang seperti infeksi. Virus yang bertanggungjawab pada obesitas ini adalah strain dari adenovirus, versi yang juga menyebabkan flu biasa. Virus ini sudah diberi label 'virus gemuk'. Ada lebih dari 50 strain a denovirus yang diketahui menginfeksi manusia. Tetapi virus yang dikaitkan dengan obesitas pada manusia hanya satu, yaitu adenovirus 36. Ilmuwan di University of Californi

Oksigen yang Banyak di Dalam Tubuh Bisa Kurangi Berat Badan

Vera Farah Bararah - detikHealth (Foto: thinkstock) Jakarta, Bernapas adalah salah satu komponen kunci dari pembakaran lemak. Semakin banyak oksigen di dalam tubuh maka semakin banyak lemak yang bisa dibakar. Bagaimana prosesnya? Asal tahu saja, rantai panjang lemak terdiri dari oksigen, karbon dan hidrogen. Lemak ini dapat membantu mensintesis hormon, menjaga kulit tetap sehat , melindungi organ tubuh, mempertahankan suhu tubuh dan meningkatkan fungsi sel yang sehat. Tapi jika jumlahnya berlebih, maka lemak ini bisa menimbulkan risiko kesehatan tertentu pada seseorang. Lemak yang berasal dari makanan akan dipecah oleh sistem pencernaan menjadi struktur kecil-kecil sehingga bisa masuk ke dalam sel. Struktur dari lemak ini akan mengalami proses kimia, proses ini bisa bekerja dengan baik jika memiliki kadar osigen yang cukup. Jika kadar oksigennya kurang, maka proses pembakaran lemak ini akan berhenti. Bisakah latihan pernapasan membantu mengurangi jumlah lema