Perubahan Biologis Pria Setelah Jadi Ayah
Vera Farah Bararah - detikHealth
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Tak hanya perempuan saja yang mengalami perubahan setelah melahirkan karena pria juga bisa mengalami perubahan biologis. Apa saja perubahan biologis pria saat jadi ayah?
Pria terkadang sudah merasakan adanya perubahan di dalam dirinya beberapa hari sebelum istrinya melahirkan. Terkadang perubahan biologis ini tergambar cukup jelas yang diyakini juga dipengaruhi oleh adanya perubahan hormon.
Peneliti Rut Feldman dari Bar-Ilan University menemukan bahwa tingkat hormon oksitosin akan meningkat pada laki-laki maupun perempuan yang telah memiliki anak.
Hal ini akan berdampak terhadap perilakunya sebagai orangtua, yaitu seorang ayah dengan oksitosin tinggi akan memiliki waktu bermain dengan anaknya lebih banyak dan hubungan dengan anaknya akan lebih dekat.
Dalam sebuah penelitian yang terpisah, Feldman juga menemukan bahwa bermain atau kontak fisik dengan anak-anaknya juga dapat meningkatkan jumlah hormon oksitosin dalam diri ayahnya secara alami.
"Temuan ini menggarisbawahi bahwa seorang ayah juga perlu diberi kesempatan untuk merawat anaknya sehingga bisa memicu sisi biologis kebapakan dari seorang laki-laki," ujar Feldman, seperti dikutip dari Newscientist, Jumat (30/7/2010).
Namun oksitosin bukanlah satu-satunya hormon yang meningkat di dalam diri seorang ayah, karena setelah kelahiran seorang anak, hormon testosteron laki-laki juga akan menurun.
Hal ini yang membuat laki-laki lebih senang untuk memberikan perhatian pada anak dan keluarganya dibandingkan bermain sepakbola atau berkumpul dengan teman-temannya.
Hormon prolaktin yang memiliki peran untuk memicu proses menyusui juga tampaknya meningkat pada laki-laki, kondisi ini terkadang sudah dimulai sejak pasangannya hamil. Biasanya laki-laki yang memiliki tingkat prolaktin tinggi akan lebih waspada dan responsif jika mendengar bayinya menangis.
Pria terkadang sudah merasakan adanya perubahan di dalam dirinya beberapa hari sebelum istrinya melahirkan. Terkadang perubahan biologis ini tergambar cukup jelas yang diyakini juga dipengaruhi oleh adanya perubahan hormon.
Peneliti Rut Feldman dari Bar-Ilan University menemukan bahwa tingkat hormon oksitosin akan meningkat pada laki-laki maupun perempuan yang telah memiliki anak.
Hal ini akan berdampak terhadap perilakunya sebagai orangtua, yaitu seorang ayah dengan oksitosin tinggi akan memiliki waktu bermain dengan anaknya lebih banyak dan hubungan dengan anaknya akan lebih dekat.
Dalam sebuah penelitian yang terpisah, Feldman juga menemukan bahwa bermain atau kontak fisik dengan anak-anaknya juga dapat meningkatkan jumlah hormon oksitosin dalam diri ayahnya secara alami.
"Temuan ini menggarisbawahi bahwa seorang ayah juga perlu diberi kesempatan untuk merawat anaknya sehingga bisa memicu sisi biologis kebapakan dari seorang laki-laki," ujar Feldman, seperti dikutip dari Newscientist, Jumat (30/7/2010).
Namun oksitosin bukanlah satu-satunya hormon yang meningkat di dalam diri seorang ayah, karena setelah kelahiran seorang anak, hormon testosteron laki-laki juga akan menurun.
Hal ini yang membuat laki-laki lebih senang untuk memberikan perhatian pada anak dan keluarganya dibandingkan bermain sepakbola atau berkumpul dengan teman-temannya.
Hormon prolaktin yang memiliki peran untuk memicu proses menyusui juga tampaknya meningkat pada laki-laki, kondisi ini terkadang sudah dimulai sejak pasangannya hamil. Biasanya laki-laki yang memiliki tingkat prolaktin tinggi akan lebih waspada dan responsif jika mendengar bayinya menangis.
Komentar