Langsung ke konten utama

KESEHATAN

8 Efek Cinta yang Membuat Orang Lebih Sehat

Setiap orang merasakan cinta sejak terlahir di dunia dan banyak kebahagiaan yang dirasakan karena cinta. Tapi ternyata tak hanya itu, cinta juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Apa saja manfaatnya? 

Beberapa studi menunjukkan bahwa orang yang menikah dan memiliki banyak cinta cenderung hidup lebih sehat ketimbang orang yang melajang. Cinta membuat orang lebih sehat secara mental, fisik, sosial dan spiritual. 

Dilansir dari LifeMojo, Jumat (9/7/2010), berikut adalah beberapa manfaat cinta untuk kesehatan: 

1. Mengurangi stres
Cinta bisa menjadi cara yang sangat efektif untuk mengurangi tingkat stres. Ketika dalam suatu hubungan intim, kelenjar adrenal menghasilkan dehydroepiandrosterone (DHEA), yaitu suatu hormon yang bertindak sebagai perusak stres. Selain itu, dukungan dari orang tercinta juga akan membantu Anda mengatasi stres.
 

2. Meningkatkan kesehatan mental
Efek menenangkan dari DHEA pada tubuh dan pikiran meningkatkan pertumbuhan saraf. Hal ini juga bermanfaat dalam pemulihan pertumbuhan saraf yang dihasilkan dalam mengingat memori.
 

3. Efek anti kanker
Menurut sebuah penelitian di University of Iowa menemukan bahwa pasien kanker ovarium yang memiliki hubungan yang kuat dan memuaskan dengan pasangannya akan mengembangkan sel-sel darah putih yang dapat membunuh sel kanker.
 

4. Mengurangi sakit
Cinta dapat mengaktifkan bagian dari otak yang mengontrol rasa sakit. Semakin bahagia pernikahan, semakin besar efeknya. Mengurangi tingkat stres juga mengurangi rasa sakit, terutama jika Anda menderita sakit kepala kronis.
 

5. Melancarkan sirkulasi darah
Ketika bertemu dengan seseorang yang dicintai, otak mengirimkan impuls ke jantung sehingga berdetak lebih cepat dari biasanya. Hal ini menyebabkan peningkatan aliran darah ke tubuh, meningkatkan sirkulasi dan kerja semua organ menjadi lebih efisien.

6. Penyembuhan lebih cepat
Peneliti menemukan bahwa luka sembuh lebih cepat pada orang yang berada dalam hubungan cinta. Menurut penelitian itu, luka melepuh sembuh hampir dua kali lebih cepat pada pasangan yang bahagia dan tenang, dibandingkan dengan hubungan bermusuhan atau tertekan. Peneliti juga menemukan bahwa orang yang sedang jatuh cinta cenderung terhindar dari sakit dari flu dan demam.

7. Mengurangi risiko penyakit jantung
Mengekspresikan perasaan cinta dapat mengurangi kadar kolesterol. Human Communication Research menemukan bahwa orang yang mengungkapkan perasaan kasih sayangnya kepada teman, kerabat atau pasangan memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah. Ini berarti menurunkan kemungkinan serangan jantung dan penyakit kardiovaskuler lainnya.

8. Tekanan darah baik
Menurut sebuah studi di Annals of Behavioral Medicine, orang yang menikah dan bahagia memiliki tekanan darah terbaik dibanding dengan orang yang melajang atau menikah tapi tak bahagia. detik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Venus adalah planet terdekat kedua dari Matahari setelah Merkurius . Planet ini mengorbit Matahari selama 224,7 hari Bumi . [11] Venus tidak memiliki satelit alami dan dinamai dari dewi cinta dan kecantikan dalam mitologi Romawi . Setelah Bulan , planet ini merupakan objek alami tercerah di langit malam, dengan magnitudo tampak Sebesar −4,6 yang cukup cerah untuk menghasilkan bayangan. [12] Venus merupakan planet inferior dengan sudut elongasi yang mencapai 47,8°. Kecerahan maksimal planet ini dapat dilihat segera sebelum matahari terbit atau setelah matahari terbenam, sehingga disebut Bintang Fajar atau Bintang Senja. Venus adalah planet kebumian dan kadang-kadang disebut “planet saudara” Bumi karena ukuran, gravitasi, dan komposisi yang mirip (Venus merupakan planet terdekat dari Bumi dan planet yang ukurannya paling mendekati Bumi). Namun, dalam hal lain planet ini sangat berbeda dari Bumi. Planet ini memiliki atmosfer terpadat di antara empat planet kebumian

Oksigen yang Banyak di Dalam Tubuh Bisa Kurangi Berat Badan

Vera Farah Bararah - detikHealth (Foto: thinkstock) Jakarta, Bernapas adalah salah satu komponen kunci dari pembakaran lemak. Semakin banyak oksigen di dalam tubuh maka semakin banyak lemak yang bisa dibakar. Bagaimana prosesnya? Asal tahu saja, rantai panjang lemak terdiri dari oksigen, karbon dan hidrogen. Lemak ini dapat membantu mensintesis hormon, menjaga kulit tetap sehat , melindungi organ tubuh, mempertahankan suhu tubuh dan meningkatkan fungsi sel yang sehat. Tapi jika jumlahnya berlebih, maka lemak ini bisa menimbulkan risiko kesehatan tertentu pada seseorang. Lemak yang berasal dari makanan akan dipecah oleh sistem pencernaan menjadi struktur kecil-kecil sehingga bisa masuk ke dalam sel. Struktur dari lemak ini akan mengalami proses kimia, proses ini bisa bekerja dengan baik jika memiliki kadar osigen yang cukup. Jika kadar oksigennya kurang, maka proses pembakaran lemak ini akan berhenti. Bisakah latihan pernapasan membantu mengurangi jumlah lema

Gemuk Bisa Ditularkan oleh Virus

Merry Wahyuningsih - detikHealth (Foto: thinkstock) San Diego, Obesitas atau kegemukan selalu dikaitkan dengan faktor genetik, pola makan, aktivitas fisik dan faktor lingkungan lain. Tapi baru-baru ini ilmuwan menemukan bahwa obesitas disebabkan oleh virus yang dapat menular. Ilmuwan menemukan bahwa 'ledakan' obesitas khususnya di dunia Barat selama 30 tahun terakhir ini salah satunya disebabkan oleh virus yang dapat menular layaknya penyakit infeksi. Penelitian telah menemukan bukti baru untuk penyakit yang disebut infectobesity , yaitu obesitas yang ditularkan dari orang ke orang seperti infeksi. Virus yang bertanggungjawab pada obesitas ini adalah strain dari adenovirus, versi yang juga menyebabkan flu biasa. Virus ini sudah diberi label 'virus gemuk'. Ada lebih dari 50 strain a denovirus yang diketahui menginfeksi manusia. Tetapi virus yang dikaitkan dengan obesitas pada manusia hanya satu, yaitu adenovirus 36. Ilmuwan di University of Californi