Langsung ke konten utama

Macam-macam Sakit Perut

Vera Farah Bararah - detikHealth

img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Sakit perut banyak dialami orang justru setelah habis makan. Ada yang ringan karena kebanyakan makan tapi ada juga yang berbuntut serius. Yuk kenali macam-macam sakit perut setelah makan!

Dikutip dari Livestrong, Jumat (8/10/2010) sakit perut ringan yang timbul setelah makan kemungkinan akibat terlalu banyak makan atau kelebihan pembentukan gas di dalam perut. Namun jika sakit perutnya parah dan sering berulang, kemungkinan menunjukkan adanya kondisi yang lebih serius.

Macam-macam sakit perut setelah makan:

1. Terlalu banyak, dalam arti kuantitas makanannya lebih besar daripada yang bisa dicerna tubuh.
Jika itu yang terjadi maka akan membuat seseorang merasa mengantuk dan lelah yang membuat orang lebih suka duduk atau tidur. Hal inilah yang biasanya menyebabkan nyeri perut setelah makan.

Makan terlalu banyak terutama yang tidak sehat dan tidur setelah makan bisa mengganggu proses pencernaan yang dapat mengarah ke berbagai masalah terutama di sistem pencernaan.

2. Sakit yang terjadi secara intensif di bagian bawah sebelah kanan perut.
Hal ini kemungkinan disebabkan oeh usus buntu. Terutama jika diikuti oleh mual, muntah atau demam ringan.

3. Terdapat batu empedu

Jika terjadi nyeri perut di bagian kanan atas perut. Nyeri ini bisa menyebar ke punggung atas kanan, bahu kanan atau dada.

4. Disebabkan oleh pankreatitis
Jika terjadi sakit perut yang parah di bagian atas perut yang terjadi setelah 6-12 jam mengonsumsi makanan berat. Nyeri ini dimulai pada perut bagian atas dan menyebar ke samping dan belakang yang mungkin diikuti oleh mual, denyut jantung meningkat atau demam.

5. Jika terjadi nyeri perut yang ekstrim setelah makan
, ada kemungkinan akibat radang panggul, serangan jantung, adanya ulkus di lambung atau keracunan makanan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oksigen yang Banyak di Dalam Tubuh Bisa Kurangi Berat Badan

Vera Farah Bararah - detikHealth (Foto: thinkstock) Jakarta, Bernapas adalah salah satu komponen kunci dari pembakaran lemak. Semakin banyak oksigen di dalam tubuh maka semakin banyak lemak yang bisa dibakar. Bagaimana prosesnya? Asal tahu saja, rantai panjang lemak terdiri dari oksigen, karbon dan hidrogen. Lemak ini dapat membantu mensintesis hormon, menjaga kulit tetap sehat , melindungi organ tubuh, mempertahankan suhu tubuh dan meningkatkan fungsi sel yang sehat. Tapi jika jumlahnya berlebih, maka lemak ini bisa menimbulkan risiko kesehatan tertentu pada seseorang. Lemak yang berasal dari makanan akan dipecah oleh sistem pencernaan menjadi struktur kecil-kecil sehingga bisa masuk ke dalam sel. Struktur dari lemak ini akan mengalami proses kimia, proses ini bisa bekerja dengan baik jika memiliki kadar osigen yang cukup. Jika kadar oksigennya kurang, maka proses pembakaran lemak ini akan berhenti. Bisakah latihan pernapasan membantu mengurangi jumlah lema
Ingin Anak Jenius? Latih Otak Tengah Semua orang tua menginginkan buah hatinya memiliki kecerdasan maksimal. Selama ini diyakini kecerdasan anak diperoleh dengan memaksimalkan fungsi otak kanan atau otak kiri. Ternyata, anak bisa menjadi lebih cerdas dengan memaksimalkan otak tengah juga. Dengan melatih otak tengah anak-anak akan lebih cerdas, inovatif, kreatif, serta intuitif.   Review: Happy Ending The Blues Luar biasa Chelsea. Tampil menakjubkan sepanjang musim, The Blues mampu menjuarai Liga Inggris musim 2009/2010 ini. Dalam laga penentuan di Stamford Bridge, Minggu (09/05) mereka mampu menggelontor delapan gol tanpa balas ke gawang Wigan Athletic.

Otak Bayi Dibongkarpasang Agar Tak Rusak Permanen

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth Phoebe dengan jahitan otak (dailymail) Birmingham, Seperti memainkan puzzle, tim dokter di Inggris membongkar tengkorak seorang bayi lalu membentuknya kembali dengan susunan yang berbeda. Langkah dramatis ini dilakukan untuk mencegah kerusakan permanen di otak sang bayi. Phoebe Grimes, bayi asal Derbyshire ini lahir dengan kondisi langka yang disebut craniosynostosis . Kelainan ini membuat tengkoraknya membeku, sehingga otak yang terus berkembang akan mengalami tekanan berlebih kemudian rusak secara permanen. Ibunya, Claire menyadari ada yang tidak beres dengan Phoebe saat bayi itu baru berusia 6 pekan. Ada bagian tertentu di kepalanya yang tampak lebih kecil dari seharusnya, sehingga Claire mulai khawatir. "Kekhawatiran saya hanya berdasarkan insting, sebab ukuran kepalanya tidak sama dengan anak sulung saya saat berada di usia terrsebut," kenang Claire baru-baru ini seperti dikutip dari Dailymail , Senin (27/9/20