Vera Farah Bararah - detikHealth
(Foto: thinkstock)
London, Rasa nyeri timbul setelah bayi mendapat suntikan imunisasi atau pengambilan sampel darah. Tapi dengan memberikan pelukan pada bayi, bisa membantu mengurangi rasa nyeri tersebut.
Jika penelitian sebelumnya menemukan bahwa memberikan larutan gula sebelum bayi disuntik bisa mengurangi rasa nyeri, kini sebuah penelitian menemukan bahwa larutan gula ini tidak memberikan pengaruh pada beberapa rasa sakit yang dialami oleh bayi.
Para peneliti di Inggris mengungkapkan bahwa larutan gula tersebut hanya berfungsi sebagai bentuk pengalihan perhatian. Tapi jika bayi diberikan pelukan oleh orangtuanya, maka kondisi ini akan bekerja lebih baik untuk mengurangi nyeri.
Dalam studi ini peneliti lebih memfokuskan terhadap suntikan di tumit atau darah diambil di kaki pada bayi berusia beberapa hari setelah kelahiran untuk mendeteksi berbagai penyakit yang mengancam jiwa seperti cystic fibrosis dan sickle cell anemia.
Dalam jurnal Lancet dilaporkan bahwa wajah bayi yang diberikan air gula memang akan rileks lebih cepat, tapi pemeriksaan menunjukkan adanya daerah di otak yang merasakan nyeri lebih banyak.
Hasil penemuan ini menunjukkan bahwa sukrosa bukanlah obat penghilang rasa sakit yang efektif. Tapi dengan memberikan pelukan pada bayi, akan jauh lebih efektif untuk menghilangkan rasa nyeri atau sakit. Karena merupakan suatu kebutuhan yang mendesak untuk segera menghilangkan rasa sakit pada bayi.
Pelukan yang diberikan akan memberikan kontak kulit antara ibu dan bayinya, saat itu tubuh akan melepaskan hormon oksitosin (hormon yang berhubungan dengan perasaan damai dan juga cinta) sehingga akan mempengaruhi psikologis bayi itu sendiri.
Selain itu seluruh bagian tubuh manusia memiliki daerah yang sensitif bila dipeluk, karenanya bayi akan merasa tenang dan nyaman jika mendapatkan pelukan.
"Hal ini sangat penting, karena adanya bukti yang menunjukkan bahwa rasa sakit dapat menyebabkan efek buruk jangka pendek dan juga jangka panjang terutama pada perkembangan saraf bayi," ujar Rebecca Slater dari University College London, seperti dikutip dari Dailymail, Kamis (2/9/2010).
Jika penelitian sebelumnya menemukan bahwa memberikan larutan gula sebelum bayi disuntik bisa mengurangi rasa nyeri, kini sebuah penelitian menemukan bahwa larutan gula ini tidak memberikan pengaruh pada beberapa rasa sakit yang dialami oleh bayi.
Para peneliti di Inggris mengungkapkan bahwa larutan gula tersebut hanya berfungsi sebagai bentuk pengalihan perhatian. Tapi jika bayi diberikan pelukan oleh orangtuanya, maka kondisi ini akan bekerja lebih baik untuk mengurangi nyeri.
Dalam studi ini peneliti lebih memfokuskan terhadap suntikan di tumit atau darah diambil di kaki pada bayi berusia beberapa hari setelah kelahiran untuk mendeteksi berbagai penyakit yang mengancam jiwa seperti cystic fibrosis dan sickle cell anemia.
Dalam jurnal Lancet dilaporkan bahwa wajah bayi yang diberikan air gula memang akan rileks lebih cepat, tapi pemeriksaan menunjukkan adanya daerah di otak yang merasakan nyeri lebih banyak.
Hasil penemuan ini menunjukkan bahwa sukrosa bukanlah obat penghilang rasa sakit yang efektif. Tapi dengan memberikan pelukan pada bayi, akan jauh lebih efektif untuk menghilangkan rasa nyeri atau sakit. Karena merupakan suatu kebutuhan yang mendesak untuk segera menghilangkan rasa sakit pada bayi.
Pelukan yang diberikan akan memberikan kontak kulit antara ibu dan bayinya, saat itu tubuh akan melepaskan hormon oksitosin (hormon yang berhubungan dengan perasaan damai dan juga cinta) sehingga akan mempengaruhi psikologis bayi itu sendiri.
Selain itu seluruh bagian tubuh manusia memiliki daerah yang sensitif bila dipeluk, karenanya bayi akan merasa tenang dan nyaman jika mendapatkan pelukan.
"Hal ini sangat penting, karena adanya bukti yang menunjukkan bahwa rasa sakit dapat menyebabkan efek buruk jangka pendek dan juga jangka panjang terutama pada perkembangan saraf bayi," ujar Rebecca Slater dari University College London, seperti dikutip dari Dailymail, Kamis (2/9/2010).
6 Manfaat Mendongengkan Anak Sebelum Tidur
Vera Farah Bararah - detikHealth
(Foto: thinkstock)
"Manfaat yang bisa didapatkan anak-anak dari rutinitas mendongengkan cerita sebelum tidur tidak hanya untuk intelektualnya saja, tapi juga secara emosional," ujar Dr Terri Apter, seorang psikolog sosial di University Cambridge, seperti dikutip dari HealthToday, Kamis (2/9/2010).
Dongeng atau membaca buku cerita sebelum tidur tidak hanya bermanfaat bagi balita dan anak-anak, karena kaum remaja pun masih bisa mendapatkan manfaatnya.
Ini dia beberapa manfaat yang bisa didapatkan melalui kegiatan mendongeng sebelum tidur, yaitu:
Membantu perkembangan bicara dan bahasa anak
Mengajarkan anak berbicara sudah bisa dimulai sejak awal kehamilan, karena orangtua yang mengajak anaknya berbicara akan direspons oleh otak anak dan berusaha untuk menyerap suara serta bahasa yang digunakan ibunya.
Jika kebiasaan mendongengkan anak sebelum tidur ini berlanjut, maka akan mendorong anak untuk berbicara dan mengembangkan kemampuan bahasanya. Cara ini merupakan salah satu teknik belajar yang menyenangkan bagi anak.
Membantu menenangkan anak yang menangis
Membacakan dongeng sebelum tidur adalah salah satu cara penghilang stres yang efektif. Biasanya orangtua akan membacakan cerita dalam suasana santai dan nyaman, dramatisasi dengan membuat intonasi nada yang berbeda akan membuat anak tertarik untuk mendengarkan cerita. Lama kelamaan anak-anak akan merasa nyaman sehingga tingkat stresnya berkurang.
Membantu meningkatkan IQ anak
Pada anak yang baru belajar membaca, mendongengkan buku cerita yang sama berulang-ulang bisa membantunya mengajarkan bahasa, meningkatkan memori dan mengembangkan imajinasi. Saat pertama kali mendengarkan cerita, anak tidak bisa menangkap semuanya. Tapi jika diulang-ulang, maka anak akan memperhatikan pola dan urutan dari cerita tersebut.
Orangtua harus memperhatikan jenis buku cerita yang akan didongengkan pada anak, misalnya tidak boleh membacakan cerita yang terlalu merangsang atau menakutkan bagi anak. Serta lakukan dengan cara yang positif dan menyenangkan agar bisa bermanfaat bagi anak.
Membantu anak agar cinta dengan buku
Membacakan sebuah cerita sebelum anak tidur akan membuat anak mencintai buku dan menjadi senang membaca. Jika anak sudah cinta dengan buku, maka anak akan melihat buku sebagai teman yang menyenangkan seperti halnya mainan. Buku merupakan salah satu media aktif yang dapat menjaga kerja otak anak dan membantu anak menjadi lebih kreatif.
Membantu mengembangkan keterampilan mendengarkan anak
Jika anak ingin memahami isi dari buku yang didongengkan, maka anak harus mendengarkan ceritanya. Karena itu anak akan menyiapkan pikirannya untuk menyerap kata-kata yang diucapkan orangtua dan menciptakan kata sendiri untuk memahaminya. Jadi anak akan mendengarkan dengan seksama dan berusaha menguasai keterampilan ini. Selain itu, cara ini juga membantu meningkatkan komunikasi yang baik antara orangtua dan anak.
Membantu anak memiliki pola tidur yang sehat
Ketika anak-anak sudah terbiasa mendengarkan cerita sebelum tidur, maka ritual nyaman ini akan menjadi alarm bagi anak bahwa setelah itu adalah saatnya tidur. Kondisi ini akan membantu anak memiliki jam tidur dan bangun yang sama setiap harinya, karena itu dianjurkan untuk melakukan rutinitas ini pada jam yang sama sejak anak masih kecil.
Komentar